Metaranews.co, Malang – Pemerintah Kota Malang akan menggelar acara bertajuk Tujuh Belas Arek Ngalam Nyala Api atau Pitulasan pada 15-16 September 2023.
Rencananya acara tersebut akan digelar di Jalan Besar Ijen dan Simpang Balapan. Namun acara tersebut mendapat kecaman dari warganet.
Banyak yang memprotes lokasi kegiatan yang digelar di pusat kota. Sebab, Jalan Besar Ijen dan Simpang Balapan yang menjadi lokasi kegiatan akan ditutup.
“Kenapa tidak memanfaatkan MCC yang masih sepi?” tulis salah satu warganet.
“Hidup di Malang itu tidak mudah. Harus siap dengan jalan ditutup sewaktu-waktu,” sahut warganet lainnya.
Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang, Baihaqi angkat bicara soal kritik warganet.
Ia menjelaskan alasan acara Pitulasan digelar di Jalan Besar Ijen dan Simpang Balapan.
“GOR Ken Arok itu masih dalam perbaikan, Lapangan Rampal milik instansi vertikal. Kita juga menyesuaikan dengan perencanaan. Untuk Pitulasan memang di ruang terbuka untuk memberikan hiburan ke masyarakat,” ujar Baihaqi pada Selasa (12/9/2023) dikutip Suara Malang.
Sedangkan Malang Creative Center (MCC) dinilai kurang tepat karena kegiatan ini ditujukan untuk masyarakat luas.
“Kalau di ruang tertutup seperti MCC, kurang bisa menjangkau masyarakat karena terbatas. Itu pilihan sesuai rencana yang sudah ditetapkan dari awal. Ada yang tertutup, ada juga yang terbuka,” lanjutnya.
Acara Pitulasan merupakan acara yang memiliki banyak rangkaian kegiatan, mulai dari fashion, lomba mural, dan kegiatan lainnya untuk mengapresiasi kreativitas masyarakat.
Ia berharap kegiatan ini dapat menghidupkan kembali perekonomian masyarakat.
“Ini sebagai ruang apresiasi kepada masyarakat Kota Malang yang punya daya kreativitas dalam mendukung dan membuktikan Kota Malang sebagai kota kreatif. Juga dalam rangka terus menggulingkan roda perekonomian,” katanya.