Metaranews.co, Kesehatan – Apa ciri-ciri anak ADHD dan apa penyebabnya? Simak ulasan selengkapnya di bawah ini.
Attention deficit hyperactivity disorder atau ADHD adalah gangguan mental yang menyebabkan seseorang sulit untuk memfokuskan perhatiannya pada suatu hal.
Serupa dengan borderline personality disorder, ADHD adalah jenis gangguan mental yang kerap kali terjadi pada anak-anak. Tidak jarang, gangguan ADHD ini dapat bertahan hingga anak beranjak dewasa.
Setiap anak mungkin mengalami banyak gejala ADHD. Jadi, untuk mendapatkan diagnosis yang akurat, dokter anak harus mengevaluasi anak menggunakan beberapa kriteria. ADHD umumnya didiagnosis pada anak-anak usia 7 tahun atau remaja.
Jika orangtua khawatir Si Kecil mengalami ADHD, berikut beberapa ciri-ciri anak ADHD yang bisa diketahui.
Ciri-Ciri anak ADHD
Ada beberapa gejala ADHD yang dapat orangtua ketahui:
1. Asik dengan Dirinya Sendiri
Anak yang mengalami ADHD biasanya tidak mampu mengenali kebutuhan dan keinginan orang lain. Mereka cenderung lebih fokus dengan dirinya sendiri dan tidak memedulikan orang lain.
Misalnya, ketika disuruh untuk menunggu giliran, anak dengan ADHD cenderung sangat tidak sabar dan bahkan bisa mengganggu anak lain.
2. Suka Menginterupsi
Perilaku berfokus pada diri sendiri dapat menyebabkan seorang anak dengan ADHD mengganggu orang lain saat mereka berbicara atau terlibat dalam percakapan atau permainan yang bukan bagian mereka.
3. Sulit Mengendalikan Emosi
Anak yang mengidap ADHD mungkin kesulitan mengendalikan emosinya. Mereka bisa meluapkan amarahnya di waktu yang tidak tepat.
4. Selalu Gelisah
Kebanyakan anak yang mengidap ADHD sering kali tidak bisa duduk diam. Mereka mungkin mencoba untuk bangun dan berlari, gelisah, atau menggeliat di kursinya ketika dipaksa untuk duduk.
Kegelisahan dapat menyulitkan anak-anak dengan ADHD untuk bermain dengan tenang atau melakukan aktivitas santai.
5. Tidak Mampu Menyelesaikan Tugas
Seorang anak dengan ADHD sering menunjukkan minat pada banyak hal berbeda, tetapi ujung-ujungnya mereka sulit atau tidak menyelesaikannya sama sekali.
Misalnya, mereka bermain permainan menyusun atau melakukan pekerjaan rumah, ketika sedang mengerjakannya, anak bisa tiba-tiba beralih ke hal berikutnya yang menarik minat mereka sebelum menyelesaikan tugas sebelumnya.
6. Kurang Fokus
Anak yang mengidap ADHD cenderung sulit memperhatikan sesuatu, bahkan ketika ada seseorang yang sedang berbicara langsung kepada mereka.
Anak mungkin akan berkata bahwa ia mendengarkan perkataan ibu, tetapi ketika disuruh untuk mengulangi, anak tidak akan bisa.
7. Sering Melakukan Kesalahan
ADHD dapat membuat anak sulit mengikuti instruksi atau melaksanakan sebuah rencana. Hal ini kemudian dapat membuat anak ceroboh dan menyebabkan kesalahan.
Namun, kesalahan yang dibuatnya bukan karena ia malas atau tidak cerdas, melainkan karena kondisi ADHD yang dimilikinya.
8. Melamun
Tidak semua anak yang mengidap ADHD selalu ribut dan berisik. Sebagian anak mungkin justru lebih pendiam dan sulit bersosialisasi dengan orang lain. Ia bisa saja lebih suka melamun dan mengabaikan apa yang terjadi di sekitarnya.
9. Sulit Mengatur
Anak dengan ADHD seringkali sulit mengatur tugas dan aktivitasnya. Hal ini dapat menimbulkan masalah di sekolah, karena mereka merasa sulit untuk memprioritaskan pekerjaan rumah, proyek sekolah, dan tugas lainnya.
10. Pelupa
Anak dengan ADHD bisa jadi pelupa dalam aktivitas sehari-hari. Mereka mungkin lupa mengerjakan tugas atau pekerjaan rumah dan sering kehilangan barang, seperti mainan.
Penyebab ADHD
Hingga kini, penyebab ADHD atau attention deficit hyperactivity disorder belum diketahui secara pasti.
Walau begitu, ada beberapa faktor risiko yang bisa memicu terjadinya ADHD. faktor risiko dari ADHD adalah sebagai berikut:
- Faktor genetik
- Cedera otak
- Kelahiran prematur
- Berat badan bayi baru lahir yang rendah
- Paparan zat kimia, seperti timah, ketika sang ibu dalam masa kehamilan
- Kebiasaan merokok serta mengonsumsi alkohol berlebih ketika sang ibu dalam masa kehamilan
- Kurangnya perhatian orang tua
penulis : adinda