Metaranews.co, Kabupaten Blitar – Warga Blitar dihebohkan dengan kemunculan dua ekor ular piton sepanjang tiga meter di dua lokasi berbeda.
Lokasi pertama, ular piton sepanjang tiga meter dilaporkan memasuki rumah Misinah (59), warga Desa Gogodeso, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.
Ular piton sepanjang tiga meter tersebut memangsa ayam milik Misinah. Usai memangsa ayam, ular piton itu berusaha masuk ke bagian dapur milik Misinah.
“Butuh waktu 10 menit untuk menangkap ular sepanjang tiga meter tersebut. Setelah kami periksa itu merupakan jenis piton,” jelas Kasi Damkar Kabupaten Blitar, Teddy Prasojo, Jumat (5/01/24).
Ular sepanjang tiga meter tersebut akhirnya bisa ditangkap oleh petugas Damkar Kabupaten Blitar. Butuh waktu sekitar 10 menit bagi petugas untuk menangkap ular yang baru saja memangsa unggas warga tersebut.
“Iya baru saja memangsa ayam milik warga sebelum bisa ditangkap,” tuturnya.
Berikutnya, di lokasi kedua ular piton juga muncul di Kota Blitar. Kali ini seekor ular piton dengan panjang sekitar tiga meter memasuki halaman rumah Istiqomah, warga Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar.
Keberadaan ular tersebut pertama kali diketahui pemilik rumah, dan langsung melaporkan kejadian itu petugas Damkar. Butuh waktu sekitar 20 menit bagi petugas damkar untuk menangkap ular piton tersebut.
“Tidak ada kendala selama proses evakuasi berlangsung, karena petugas yang diterjunkan telah menguasai, akhirnya ular bisa ditangkap setelah 20 menit,” jelas Kepala UPT Damkar Kota Blitar, Bayu Wijayanto.
Ular liar tersebut diduga juga baru saja memangsa unggas warga karena perutnya membesar. Saat ditangkap, ular piton tersebut pun tidak memberikan perlawanan.
Ular piton yang bisa ditangkap tersebut akhirnya bisa dibawa ke Kantor Damkar Kota Blitar untuk diamankan.
Damkar Kota Blitar pun mengimbau masyarakat jika mendapati adanya ular di lingkungan rumahnya untuk segera melapor.
“Kami mengimbau agar warga segera melapor jika mengetahui adanya ular di lingkungan ke Damkar Kota Blitar, agar segera dilakukan evakuasi dan tidak membahayakan warga lainnya,” tutupnya.