Metaranews.co, Kabupaten Kediri – Para peternak ayam petelur di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, mengeluhkan lonjakan harga jagung sejak dua bulan terakhir.
Dari harga jagung yang awalnya hanya sekitar Rp 6.000 per kilogram, kini sudah mencapai Rp 9.000 per kilogram.
Suwono, salah seorang peternak ayam petelur asal Desa Tanjung, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri, mengaku lonjakan harga jagung tersebut sangat berdampak kepada para peternak.
Pasalnya jagung tersebut menjadi pakan utama dari ayam petelur. Ia pun merasa terpukul atas lonjakan harga pakan jagung saat ini.
“Keluhan dari peternak ya sangat menjerit dengan adanya (harga) jagung yang tidak wajar. Baru kali ini sepanjang sejarah jagung bisa tembus sampai Rp 8.500 sampai Rp 9.000 per kilogram,” kata Suwono, Sabtu (20/1/2024).
Suwono mengaku tidak mengerti penyebab kenaikan harga jagung tersebut. Bagi peternak, kenaikan pakan dari jagung itu membuat ongkos pembiayaan produksi membengkak.
Akibatnya, peternak mendapatkan selisih untung yang kian menipis, bahkan kerap kali tidak untung alias merugi.
Apalagi sekarang harga jual telur terbilang murah, dari peternak hanya laku dijual Rp 22.000 per kilogram.
“Jadi peternak tidak dapat hasil, kita masih berusaha bertahan,” jelasnya.
Dalam sehari, Suwono memerlukan sebanyak 200 kilogram jagung dengan jumlah ayam petelur sebanyak 4.500 ekor.
Normalnya, Suwono menyebut seharusnya pakan jagung tersebut berada di kisaran harga Rp 4.000 sampai Rp 5.000 per kilogram.
“Kita menunggu turunnya harga jagung,” pungkasnya.