Metaranews.co, Kabupaten Blitar – Dalam tiga bulan terakhir, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Blitar mencatat ada sekitar 329 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD).
Dari total kasus DBD itu, satu pasien di antaranya meninggal dunia.
Hal itu dibenarkan oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Blitar, Anggit Ditya Putranto.
Anggit mengatakan, satu pasien DBD yang meninggal dunia itu merupakan warga dari Kecamatan Sanankulon.
“Untuk yang meninggal murni dengan diagnosa DBD itu satu pasien. Sebelumnya ada tiga orang pasien yang meninggal diduga karena DBD, ternyata tidak. Tiga pasien ini didiagnosa dengan penyakit lain,” jelas Anggit, Selasa (26/3/2024).
Berdasarkan data Dinkes Kabupaten Blitar, jumlah total sementara kasus DBD mencapai 329 kasus. Terdiri dari 75 kasus pada Januari, 152 kasus pada Februari, dan 102 kasus DBD di Maret.
“Untuk sementara totalnya 329 kasus (DBD), data bergerak. Tapi semoga tidak ada tambahan temuan kasus,” tutur Anggit.
Menurut Anggit, pasien yang meninggal akibat DBD maupun tiga pasien dengan suspek DBD tidak berada dalam satu lokasi atau wilayah yang sama. Namun berbeda tempat tinggal atau kecamatan.
Meskipun demikian, kewaspadaan terhadap DBD tetap perlu dilakukan.
“Berbeda lokasi. Tapi tetap dilakukan kewaspadaan. Baik fogging dan penerapan pola hidup sehat dan 3M (menutup, menguras, dan mengubur),” paparnya.
Usia pasien DBD di Kabupaten Blitar, lanjut Anggit, bervariasi. Mulai dari usia anak-anak hingga dewasa.
“Sebaran usia kasus merata. Usia anak-anak maupun dewasa,” imbuhnya.
Dinkes Kabupaten Blitar mengimbau agar masyarakat tetap waspada terhadap penyakit demam berdarah dengue tersebut.
Termasuk apabila ada anggota keluarga yang mengalami demam tinggi selama tiga hari berturut-turu, untuk segera dibawa ke Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes) terdekat.
