Metaranews.co, Kediri- Persik Kediri tak juga usai jadi perbincangan warga Kediri. Setelah video Arthur Irawan marah ke Persikmania, kini satu persatu vendor event Djajati Music Festival (DMF) minta kejelasan pelunasan dari event tersebut. Kegiatan Launching pada 23 Juli 2022 ternyata masih menyisakan masalah. Pasalnya, sejumlah vendor acara tersebut belum terbayar maupun dilunasi.
Lebih dari sebulan, beberapa vendor atau penyedia jasa kebutuhan event dari manajemen Persik Kediri itu mengeluh belum mendapatkan pelunasan. Seperti halnya, Zank FRM, penyedia jasa dokumentasi kegiatan DMF belum dilunasi sampai Selasa (6/9/2022). Zank mengaku sampai hari ini belum mendapatkan kepastian kapan kekurangan pembayaran dari jasa dokumentasi yang dilaksanakan pada 23 Juli 2022 lalu.
“Kita sudah berkomunikasi dengan manajemen tapi belum ada kabar kapan dibayar kekurangannya,” kata Zank.
Ia merinci jasa dokumentasi yang diminta Persik Kediri antara lain, Launching Jersey Persik Kediri, Bumper video Persik Kediri dan dokumentasi event Djajati Music Festival. Totalnya, imbuh Zank, dari kesepakatan awal senilai Rp 18 juta. Namun, masih dibayarkan Rp 10 juta.
Dari kekurangan Rp 8 juta yang belum dibayarkan, Zank mengatakan pihak Persik Kediri belum memastikan kapan akan dibayarkan. Bahkan, manajemen Persik Kediri meminta keringanan sebesar Rp 4 juta dari anggaran tersebut. Padahal, kegiatan itu telah terselenggara dan Persik Kediri kini telah memasuki pekan kesembilan Liga 1 2022/2023.
“Mereka minta keringanan separonya dari Rp 8 juta yang belum dibayar, kita iyakan saja. Yang penting biar segera dibayar saja,” tegas Zank.
Sayangnya, meskipun vendor sudah memberikan keringanan ke manajemen Persik Kediri,tapi lagi-lagi mereka belum mendapatkan kepastian akan dibayar.
“Kami berharap biar segera dibayar,” pungkasnya.
