Metaranews.co, Kediri – Pemkot Kediri bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) menggelar Operasi Pasar Murah (OPM) di beberapa titik di wilayah Kota Kediri pada Rabu, (14/9/2022).
Kegiatan tersebut rencananya akan dilangsungkan selama 4 minggu kedepan di 8 titik yang ada di Kota Kediri, mulai dari Kecamatan Kota, Mojoroto dan Pesantren. Untuk barang yang dijual yakni beras medium sebanyak 12 Ton.
Tanto Wijohari, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Kediri menuturkan, dengan adanya kebijakan penyesuaian harga BBM yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah Pusat, berimbas pada kenaikan beberapa harga bahan pangan pokok.
“Pemerintah Kota Kediri bersama TPID melakukan gerak cepat dengan melakukan OPM. Hal ini menjadi upaya kami untuk mengendalikan harga dan tingkat inflasi supaya tetap terjaga sesuai dengan arahan pemerintah pusat bahwa inflasi harus tetap berada dibawah 5%,” ungkap Tanto Wijohari, Rabu (14/9).
Pada OPM gelombang pertama ini TPID Kota Kediri memfokuskan pada bahan pokok beras lebih dulu karena tingkat konsumsi yang cukup besar. Selain itu Tanto Wijohari juga menjelaskan beras menjadi kontributor inflasi nomor tiga di Kota Kediri.
Lebih lanjut Tanto Wijohari menghimbau kepada masyarakat agar tidak khawatir menanggapi adanya kenaikan harga bahan pangan pokok yang saat ini terjadi.
“Yang jelas masyarakat tidak _panic buying. Tetap membeli sesuai kebutuhan dan berbelanja lebih bijak. Tidak perlu khawatir, karena Pemkot Kediri akan selalu mengawasi dan mengontrol,” ujarnya.
Tanto Wijohari juga menegaskan bahwa tidak menutup kemungkinan OPM juga akan dilakukan kembali jika terdapat bahan pokok lainnya yang mengalami kenaikan harga.
Sementara itu, antusias masyarakat terlihat jelas saat diadakan OPM minggu pertama di Kecamatan Kota Kediri. Salah satunya Sunarsih yang sangat merasa terbantu dengan adanya OPM.
“Alhamdulillah sangat membantu dan juga meringankan karena terdapat perbedaan harga dibandingkan toko-toko biasanya. Mungkin kedepan ada bahan pokok lain yang juga dijual disini selain beras, karena bahan-bahan pangan yang lain juga sudah mengalami kenaikan harga”, tutur Sunarsih, Rabu (14/9/2022).