Metaranews.co, Tuban– Tradisi lingkungan sekitar Masjid Muhdlor, Kecamatan Tuban memang unik. Khususnya bagi warga keturunan Arab yang ada di Kelurahan Sidomulyo dan Kutorejo. Mereka bergotong-royong untuk membuat santapan khas untuk berbuka puasa, yakni bubur Muhdhor.
Sejak 1937 santapan ini memang sudah dikhususkan untuk mereka berbuka puasa di Masjid Muhdlor. Ketika mendekati buka puasa, warga sekitar kini banyak yang antre untuk menyantap bubur Muhdhor. Santapan khas berbuka puasa yang terbuat dari beras ini memang namanya diambil nama masjid Muhdlor.
Mengapa demikian? Habib Agil Abunumay, takmir Masjid Muhdlor menceritakan bahwa pembuatan bubur ini sudah dimulai tahun1937.
Pria berusia 64 tahun ini menjelaskan masakan ini hanya disajikan pada bulan Ramadan saja. Awal mulanya diberikan pada janda, dhuafa, dan warga miskin yang ada sekitar masjid. Dengan cara, kata Habib Agil, diantarkan ke rumah-rumah. Kini, lebih meluas untuk masyarakat umum.
“Sekitar tahun 1970 saya bersama teman-teman sebaya mengantarkan ke rumah warga yang duafa,” tutur Habib Agil.
Dua tahun terakhir, bubur Muhdhor sempat absen di Kabupaten Tuban. Hal tersebut tentu karena pandemi Covid-19 yang belum terkendali. Sehingga, pengurus takmir masjid memutuskan untuk meniadakan sementara pembagian bubur Muhdhor.
“2020 libur total, yang 2021 buat tapi terbatas pada jamaah yang ada di Masjid Muhdlor. Itupun dibuatnya diluar,” pungkasnya. (Na/Tia)