Sejarah Panjang Pohon Natal, Hiasan Identik di Hari Raya Natal 

Ilustrasi pohon natal (freepik)

Metaranews.co, Budaya – Umat Kristiani di seluruh dunia setiap jatuh tanggal 25 Desember pastinya merayakan hari besar Natal. Kebahagiaan yang terpancar menyambut hari besar satu tahun sekali tersebut.

Hari Natal sendiri dirayakan oleh sebagian besar umat Kristiani untuk memperingati kelahiran Yesus Kristus. Ada beberapa hal unik yang selalu identik dengan hari Natal, yaitu pohon natal.

Bacaan Lainnya

Kerap ditemui jika setiap perayaan hari Natal akan selalu ada pohon natal yang terpajang di dalam rumah maupun di luar halaman. Dilengkapi dengan berbagai ornamen khas seperti lonceng dan lainnya.

Pohon yang kerap menghiasi rumah pada perayaan hari Natal biasa juga disebut pohon Cemara itu ternyata mempunyai sejarah panjang dibaliknya. Melansir dari Britannica Sabtu (24/12/202) tampaknya pohon cemara yang dihiasi dengan apel pertama kali diketahui di Strasbourg pada tahun 1605.

Penggunaan pertama lilin pada pohon semacam itu dicatat oleh seorang bangsawan Silesia pada tahun 1611. Karangan bunga Adven, terbuat dari ranting pohon cemara, dengan empat lilin yang menunjukkan empat hari Minggu dalam masa Adven, bahkan berasal dari massa yang lebih baru, terutama di Amerika Utara.

Kebiasaan tersebut, yang dimulai pada abad ke-19 tetapi berakar pada abad ke-16, awalnya melibatkan karangan bunga cemara dengan 24 lilin (24 hari sebelum Natal, mulai 1 Desember), tetapi kecanggungan memiliki begitu banyak lilin di karangan bunga mengurangi jumlahnya.

Lebih lanjut, jika mengutip dari laman History, pohon Natal sendiri disebut sudah ada jauh sebelum masuknya agama Kristen. Tanaman dan pohon yang tetap hijau sepanjang tahun memiliki arti tersendiri bagi manusia di musim dingin.

Senada dengan kehidupan sekarang, dimana banyak orang akan mulai mendekorasi isi rumah saat maupun menjelang perayaan Natal dengan menghias pohon Pinus maupun cemara.

Pada zaman dulu, orang-orang kuno juga menggantungkan hidup mereka pada dahan hijau serta pintu dan juga jendela. Hal itu juga berlaku di banyak negara Eropa meyakini jika pohon cemara akan menjauhkan mereka dari penyihir, hantu, roh jahat, serta berbagai penyakit.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *