Metaranews.co, Kabupaten Kediri – Ribuan warga berbondong-bondong datang ke bantaran Sungai Brantas di Kabupaten Kediri. Mereka antusias menyambut datangnya tradisi pladu, Selasa (7/8/2023).
Pengamatan Metaranews.co, sejumlah warga berjajar di pinggir bantaran sungai dengan membawa jaring. Mereka berlomba-lomba menangkap ‘ikan mabuk’ akibat flushing Waduk Wlingi dan Lodoyo Blitar.
Di antara warga yang antusias menyambut Pladu ini ialah Purnomo (48), warga asal Desa Gampengrejo, Kecamatan Gampengrejo, Kabupaten Kediri.
Menurut Purnomo, tradisi pladu merupakan rutinitas saban tahunnya, bahkan sejak dirinya masih kecil.
“Iya setiap tahun pasti ikut. Sejak saya kecil sudah ada pladu ini,” kata Purnomo saat ditemui di sela-sela mencari ikan, Selasa (7/3/2023).
Purnomo bercerita, sebelum pladu dimulai ia telah menyiapkan sejumlah peralatan menangkap ikan. Hal itu dilakukannya setelah mendengar pengumuman akan dilakukan flushing Waduk Wlingi dan Lodoyo di Blitar pada Senin (5/3/2023) lalu.
Setelahnya, Purnomo membuat perkiraan kapan dampak flushing sampai di Sungai Brantas wilayah Kediri. Ia memperkirakan hal itu akan terjadi pada Selasa (7/5/2023) pagi.
Oleh karenanya, Purnomo bersama enam orang lainnya membuat kelompok untuk menangkap ikan dengan menggunakan jaring dan karung. Mereka beraksi sejak subuh pagi tadi.
“Sudah sejak jam 04.00 WIB, subuh saya di sini,” kata dia.
Terhitung sejak pukul 04.00 WIB sampai 09.00 WIB atau selama lima jam, Purnomo sukses mendapat empat karung ikan, dengan masing-masing berat karung sekitar 50 kilogram.
“Ikannya kebanyakan jenis wader, rengkik-nya enggak ada,” jelasnya.
Menurut Purnomo, hasil tangkapan ikan saat pladu kali ini hampir sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Hasil tangkapan ikan ini bakal dijual.
“Dijual, kalau dikonsumsi ya tidak akan habis,” pungkasnya.