Metaranews.co, Kota Blitar – Jelang Idul Adha 2023, ratusan hewan di Pasar Hewan Dimoro Kota Blitar diperiksa.
Hasilnya, seekor sapi ditemukan terjangkit virus lumpy skin disease (LSD). Untuk itu sang pemilik diminta untuk tidak menjual sapi yang terserang LSD tersebut.
Pantauan Metaranews.co di lokasi, sejumlah petugas dari DKPP Kota Blitar yang mengadakan sidak memantau kesehatan hewan kurban.
Kondisi kesehatan fisik sapi yang akan diperjualbelikan dicek satu per satu.
“Semua kami periksa secara fisik. Hasilnya ada temuannya satu ekor sapi dengan suspek LSD. Selebihnya aman dan sehat,” jelas Pejabat Otoritas Veteriner DKPP Kota Blitar, Emi Nafisa, Jumat (9/6/2023).
Emi menyebutkan, terdapat beberapa benjolan kecil atau yang disebut lato-lato pada kulit salah satu sapi. Petugas yang mengetahui hal tersebut langsung melakukan pengecekan.
“Pemilik (pedagang) sapi sudah kami edukasi untuk dipindahkan dulu dari rombongan sapi lain. Kami cek dan benar suspek LSD. Kami imbau untuk tidak dijual dulu,” terangnya.
Menurut Emi, sapi itu ternyata sudah masuk dalam pantauan petugas DKPP lapangan saat memantau di Kelurahan Ngadirejo, Kecamatan Kepanjenkidul.
Namun, sapi itu dijual pemiliknya ke pedagang sapi.
Sapi dengan LSD diminta untuk dikarantina terlebih dahulu hingga sembuh. Itu karena dikhawatirkan bisa menular ke sapi yang lain, khususnya sapi yang ada di Pasar Hewan.
“Pemilik sudah sepakat untuk membawa pulang sapi itu. Karena memang dikhawatirkan ada kemungkinan penularan lewat lalat ataupun nyamuk. Jadi jangan sampai menular ke lainnya,” tegasnya.
Sementara itu, pemilik sapi, Saekoni, mengaku membeli sapi tersebut dari salah satu warga Kelurahan Ngadirejo dengan harga miring yakni Rp8 juta.
Dia pun berniat menjual kembali sapi dengan LSD tersebut.
“Sudah tahu (terjangkit LSD), beli kemarin karena dapat harga miring. Dari Rp12 juta jadi Rp8 juta. Ini sudah dalam pengobatan dan dibawa pulang,” katanya.
Berdasarkan data DKPP Kota Blitar, hingga saat ini ada sekitar sembilan kasus LSD.
Seluruh sapi yang terjangkit LSD dipantau secara rutin. Sementara capaian vaksinasi LSD pertama di Kota Blitar mencapai 200 ekor.