Peternak Cupang Merugi Gegara Polusi Salah Satu Pabrik di Pesantren Kota Kediri

Peternak Cupang Kediri
Caption : Heru menunjukkan kolam budidaya ikan cupang miliknya yang tercemar polusi salah satu pabrik di Kecamatan Pesantren Kota Kediri, Selasa (27/6/2023). Doc: Maulida/Metaranews.co

Metaranews.co, Kota Kediri – Peternak ikan cupang di Lingkungan Dander, Kelurahan Ketami, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri merugi. Penyebabnya diduga karena terdampak polusi dari aktivitas salah satu pabrik di Kecamatan Pesantren.

Heru, salah seorang peternak ikan cupang di Dander mengatakan, polusi tersebut berdampak pada kualitas hasil panen budidaya ikan di lingkungannya.

Bacaan Lainnya

“Kami di Pokdakan (Kelompok Pembudidaya Ikan) banyak yang terdampak. Terutama pada saat pembenihan, jadi kualitas ikan yang dihasilkan saat panen kurang maksimal dan menurun,” tutur Heru kepada Metaranews.co, Selasa (27/6/2023).

Menurut Heru, polusi yang diduga dari aktivitas produksi pabrik itu telah menyebabkan air di dalam kolam menjadi keruh seperti mengandung minyak. Polusi itu sendiri berbentuk debu tipis yang keluar dari cerobong asap pabrik tersebut.

Polusi tersebut, lanjut Heru, menyebabkan ikan yang dibudidayakannya tidak bisa mendapat sirkulasi udara yang baik, sehingga saat proses panen berlangsung ada ikan yang mati maupun terkena penyakit.

“Karena ikan yang kecil-kecil itu kan sering naik ke permukaan. Kalau sirkulasinya (oksigen) kurang baik, jadi ikan akan mati atau kena blackspot atau bintik hitam di tubuhnya,” ungkap Heru.

“Itu yang bikin kita merugi, sekitar 50 persen (kerugian) ada,” imbuhnya.

Meski menghadapi situasi yang sulit, Heru menyebut bahwa para peternak ikan di Dander tak menyerah. Mereka pun ramai-ramai menutup permukaan kolam ikan dengan jaring atau daun pisang sebagai langkah antisipatif.

“Setidaknya itu bisa meminimalisir debu polusi yang masuk ke air,” tutur Heru.

“Sebenarnya dulu kita sempat mengadu (ke pabrik), akhirnya dikasih mesin sanyo dan tabung oksigen. Tapi itu kan enggak sebanding dengan kerugian yang kita alami. Jadi kami berharap pihak mereka juga memperhitungkan kondisi kami yang terdampak,” pungkasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *