Polisi Sempat Kesulitan Ungkap Kasus Pembunuhan di Keling Kediri, Ini Sebabnya

Pembunuhan Kediri
Caption: Kasatreskrim Polres Kediri, AKP Fauzy Pratama, saat menunjukkan barang bukti motor dalam rilis ungkap kasus di Mapolres Kediri, Jumat (29/12/2023). Doc: Anis/Metaranews.co

Metaranews.co, Kabupaten Kediri – Pihak kepolisian menyebut cukup kesulitan untuk mengungkap kasus pembunuhan remaja perempuan berinisial IYL (15), warga Dusun Sumber Pancur, Desa Kepung, Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri.

Sebelumnya, mayat perempuan itu ditemukan tergeletak di area persawahan menuju wisata Gua Jegles, Desa Keling, Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri, Jumat (22/12/2023) lalu. Pada mayat tersebut didapati sejumlah luka tusuk di bagian perut dan dada.

Bacaan Lainnya

Pihak Polres Kediri telah menetapkan seorang remaja berinisial TLM (17), warga Desa Gedangsewu, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, sebagai tersangka.

Kasatreskrim Polres Kediri, AKP Fauzy Pratama mengatakan, kasus pembunuhan ini cukup sulit diungkap. Sebab, korban selama ini dikenal tertutup di lingkungan keluarga maupun kolega.

“Karena dari hasil informasi yang kita dapat, kondisi korban cenderung mempunyai karakter tertutup dengan teman-teman maupun keluarga,” jelas Fauzy, Jumat (29/12/2023).

Menurut Fauzy, kerabat dan teman terdekat korban tidak mengenal tersangka.

Hingga pada akhirnya aparat kepolisian berhasil mendeteksi tersangka melalui kontak ponsel antara korban bersama pelaku. Pelaku berhasil dibekuk sehari setelah kejadian saat berada di tempat kerjanya, Sabtu (23/12/2023).

“Sehingga pada malam kejadian itu pelaku percaya diri tidak dikenal siapapun. Maka pelaku tetap melanjutkan aktivitasnya secara normal,” paparnya.

Motif Cemburu dan Sakit Hati

Menurut Fauzy, faktor cemburu dan sakit hati yang mendalam merupakan motif tersangka melakukan tindak pidana pembunuhan tersebut.

Di mana tersangka TLM mengaku cemburu karena korban berhubungan dengan laki-laki lain, padahal ia sudah menganggap korban sebagai pacarnya sendiri.

Selain cemburu, Fauzy menyebut tersangka sakit hati karena korban kerap melontarkan kata-kata kasar kepadanya, terutama saat mereka bertengkar.

Puncaknya, kata Fauzy, terjadi saat tersangka dan korban berada di Tempat Kejadian Perkara (TKP). Di lokasi tersebut terjadi cekcok yang hebat.

“Korban mengatakan bahwa pelaku keturunan pelacur, sehingga terjadilah kasus (pembunuhan) tersebut,” tutur Fauzy.

Pos terkait