Metaranews.co, Kota Kediri – Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim) mengadaka sosialisasi pengadaan tanah proyek Jalan Tol Kediri-Tulungagung tahap dua di Hotel Insumo Kota Kediri, Selasa (5/9/2023).
Sejumlah warga terdampak turut hadir pada sosialisasi tersebut.
Sosialisasi tahap dua itu diadakan karena ada rencana pelebaran pada sisi kanan dan kiri proyek Tol Kediri-Tulungagung di Kota Kediri.
“Bedanya tahap dua ini karena ada pelebaran kanan kiri sebagain. Itu yang diperlukan dalam pengadaan tanah tahap dua ini,” jelas Kepala Seksi Pengadaan Tanah dan Pengembangan Kantor Pertanahan Kota Kediri, Tutur Pamuji Purbosayekti, Selasa (5/9/2023).
Tutur menuturkan, pelebaran jalan pada proyek tol tersebut mencangkup 466 bidang tanah di Kota Kediri, dengan luas sekitar 17 hektare.
Ia menambahkan, rencana pelebaran ini dilakukan karena bagian kanan dan kiri proyek Tol Kediri-Tulungagung tahap satu tidak sama. Akhirnya bagian kanan atau kiri jalan tol rencananya diperlebar antara 1-5 meter.
“Maka perlu penambahan lebar pada pengadaan tanah jalan tol tersebut,” jelasnya.
Sementara itu, lanjut Tutur, pengadaan tanah proyek Tol Kediri-Tulungagung tahap satu masih berlangsung saat ini, sehingga diberlakukan sistem paralel.
“Pelaksanaan ini paralel, tahap satu berjalan, kemudian disusul tahap dua paralel,” tambahnya.
Untuk diketahui, pengadaan tanah proyek Tol Kediri-Tulungagung tahap satu di Kelurahan Semampir mulai dilakukan pencairan Uang Ganti rugi (UGR) pada 30 Agustus 2023 lalu.
Pencairan UGR itu dilakukan terhadap 13 bidang dari 25 bidang terdampak, dengan nilai UGR total seninai Rp 4,6 miliar.
Setelah memulai pencairan UGR di Kelurahan Semampir, Tutur menyebut setelah ini pihaknya akan memproses bidang lahan terdampak di Kelurahan Mojoroto dan Bujel.
“Kita optimis, target akhir tahun ini secara keseluruhan tahap satu selesai,” pungkasnya.
