Temu Manten Tebu, Tradisi Unik di Blitar Awali Musim Giling

Temu Manten Tebu
Caption: Temanten tebu lanang dan wadon diarak menuju mesin giling, Senin (15/5/2023). Doc: Bahtiar/Metaranews.co

Metaranews.co, Kabupaten Blitar – Temu manten tebu merupakan salah satu tradisi budaya yang dilakukan Pabrik Gula Rejoso Manis Indo (RMI) di Kabupaten Blitar.

Tradisi manten tebu ini digelar sebagai ungkapan rasa syukur menjelang awal musim giling tebu setiap tahunnya, termasuk hari ini, Senin (15/5/2023).

Bacaan Lainnya

Tradisi manten tebu dimulai dengan tarian cucuk lampah.

Tarian ini menunjukkan arah atau langkah kaki pengantin harus melangkah. Pengantin wanita dan lelaki tampil dengan busana pengantin Jawa lengkap, dipertemukan di tengah lapangan.

Mereka masing-masing membawa pohon tebu wadon (wanita), dan lanang (lelaki), untuk dipersatukan oleh sang dukun.

Layaknya prosesi dalam ritual pengantin Jawa, pengantin wanita membasuh bagian bawah pohon tebu lanang.  Kemudian, kedua tebu dipersatukan.

Pengantin membawa tebu tersebut menuju mesin penggilingan. Mereka akan diarak menuju tempat penggiling tebu dengan pendamping pengantin dan penari.

Tebu pengantin akan dilempar ke mesin penggiling sebagai simbol dimulainya musim giling tebu.

Setelah itu, puluhan truk bermuatan tebu akan menjatuhkan tebu-tebu tersebut ke mesin giling secara bergantian.

Factory Manager PT RMI Blitar, Heri Widarmanto menjelaskan, bahwa temu manten tebu ini digelar oleh pihaknya saban tahun.

“Tradisi manten tebu ini digelar setiap tahunnya saat musim giling di PT RMI. Ini merupakan tradisi manten tebu satu-satunya di Kabupaten Blitar,” jelas Heri, Senin (15/5/2023).

Heri menyebutkan, tradisi manten tebu juga dilakukan sebagai wujud rasa syukur atas panen tebu.

RMI juga berharap mampu memproduksi sebanyak 1,25 juta ton tebu dalam musim giling tahun ini.

Dengan jumlah produksi tersebut, ditargetkan bisa mendapatkan hasil gula sebanyak sekitar 98 ribu ton.

“Pada musim giling tahun lalu kami mampu memproduksi sekitar 90 ribu ton gula dari 1,1 juta ton tebu,” terangnya.

Menurut Heri, jumlah petani tebu di Blitar mengalami peningkatan. Termasuk area lahan tebu yang juga semakin meluas sekitar 10 ribu hektare.

“Di awal-awal giling itu hanya sekitar enam ribu hektare lahan tebu, sekarang meningkat. Tapi kami tetap prioritaskan hasil tebu dari petani Blitar,” pungkasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *