Melihat Kepribadian Seseorang Lewat Gaya Bicara

gaya bicara
Dua orang yang sedang mengobrol. (Pexels)

Metaranews.co, HiburanSetiap orang pasti mempunya gaya bicara yang berbeda dan beragam. Banyak juga yang percaya, jika kepribadian seseorang bisa dilihat dari caranya berbicara.

Hal ini bukan bualan semata, karena beberapa penelitian mengatakan, memang gaya bicara seseorang bis menentukan kepribadiannya di masa lalu, hingga masa sekarang.

Bacaan Lainnya

Ada berbagai cara untuk melihat kepribadian dari cara Anda berbicara

Pada dasarnya pembentukan kepribadian mulai terjadi sejak masa kanak-kanak.  Kepribadian seseorang berkembang secara bertahap dan dipengaruhi oleh faktor dari lingkungan sekitarnya.

Kebanyakan orang baru bisa mengetahui kepribadian orang lain setelah mereka berkenalan dan berinteraksi lebih mendalam dengan orang tersebut

Namun, ada juga sebagian orang yang bisa melihat kepribadian dan karakter seseorang dari caranya berbicara, bahkan saat pertama kali bertemu.

Tipe Gaya Bicara

gaya bicara
Dua orang yang sedang mengobrol. (Pexels)

Berikut adalah beberapa tipe kepribadian dari cara berbicara yang dibuktikan melalui kajian ilmiah.

1. Bicara Cepat

Preston Ni, seorang communication trainer, mengatakan bahwa orang dengan kepribadian ekstrovert memiliki potensi lebih tinggi untuk berbicara dengan cepat, seperti dikutip dari Psychological Today.

Mereka mencoba berbicara secepat pikiran mereka.  Hal ini membuat ekstrovert cenderung “berpikir sebelum berbicara” daripada “berpikir sebelum berbicara”.

Namun, bicara cepat juga bisa muncul akibat trauma di masa kanak-kanak.

Memiliki orang tua atau saudara yang cerewet terkadang bisa membuat stres.  Terakhir, Anda pun berbicara dengan cepat agar mendapat perhatian.

2. Bicara Pelan

Tipe kepribadian orang dengan ucapan lambat lebih santai dan teliti.

Mereka cenderung memproses informasi lebih hati-hati daripada orang yang berbicara lebih cepat.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Advances in Physiology Education (2022) juga menemukan bahwa orang yang berbicara cepat cenderung menambahkan jeda, seperti “ah” atau “um”.

Penggunaan jeda yang berlebihan dapat mengurangi kredibilitas pembicara.  Hal ini juga dapat merusak pemahaman terhadap isi pesan yang ingin disampaikan kepada penerima.

3. Bicara Blak-blakan

Orang yang berbicara terus terang alias blak-blakan lebih cenderung jujur ​​dan terbuka.  Dia akan menyampaikan semuanya apa adanya dan tidak ada yang ditutup-tutupi.

Hanya saja, mereka cenderung langsung mengatakan apa yang ada di pikirannya.  Mereka terkadang tidak peduli apakah kata-katanya menyakiti perasaan orang lain atau tidak.

Hanya saja, mereka cenderung langsung mengatakan apa yang ada di pikirannya.  Mereka terkadang tidak peduli apakah kata-katanya menyakiti perasaan orang lain atau tidak.

Kepribadian cara orang berbicara terus terang juga dianggap tidak bisa menyimpan rahasia.  Akibatnya, kebanyakan orang memilih untuk menjaga jarak dari mereka.

4. Bicara dengan Suara Rendah

Peneliti dari University of Groningen, Belanda, mengatakan bahwa depresi dan gangguan kecemasan dapat membuat orang ekstrovert menjadi lebih pendiam.

Orang dengan kepribadian introvert pun biasanya berbicara dengan suara rendah, tetapi tidak semua introvert seperti ini.

Ada juga orang yang berbicara pelan karena tidak yakin dengan apa yang dikatakannya.  Dengan begitu, dia sengaja merendahkan suaranya untuk menyembunyikannya.

Berbicara dengan suara rendah terkadang juga merupakan cara seseorang untuk membiarkan orang lain sendirian.  Dia lebih suka waktu tenang sendirian daripada bersosialisasi dengan orang lain.

5. Bicara dengan Nada Rendah

Dr. Julia Stern, seorang peneliti dari University of Göttingen, Jerman, mengungkapkan bahwa suara seseorang dapat memberikan kesan yang besar dan berdampak pada penerimanya.

Studi ini menganalisis data lebih dari 2.000 peserta yang mengisi kuesioner kepribadian dan mengirimkan rekaman suara untuk mengukur nada suara mereka.

Hasilnya, peneliti menemukan bahwa orang yang berbicara dengan nada rendah cenderung memiliki kepribadian ekstrovert dan merasa lebih dominan.

Jenis kepribadian ini tidak hanya ditemukan pada pria, tetapi juga pada wanita.

Bisa Berubah

Cara berbicara akan terbentuk ketika anak sudah mulai berbicara.  Bayi umumnya mulai bisa mendengar bahasa ibu atau orang lain dalam keluarga.

Namun, seiring bertambahnya usia dan ditambah pengaruh lingkungan sekitar, cara bicara dan kepribadian seseorang bisa saja berubah.

Sebuah penelitian dalam Journal of Personality and Social Psychology (2015) menyebutkan bahwa kepribadian seseorang dapat berubah setelah ia mengubah kebiasaan dan melakukannya secara berkesinambungan.

Rata-rata, perubahannya menjadi lebih baik.  Ini bisa terjadi ketika Anda menghadapi pengalaman dan perubahan yang berarti dalam hidup Anda.

Selain itu, perubahan cara berbicara juga bergantung pada siapa dan di mana seseorang berbicara.  Ini karena manusia berbicara sambil menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

Misalnya, Anda mungkin merasa gugup dan berbicara pelan saat harus memberikan presentasi di depan banyak orang yang tidak Anda kenal.

Namun, di sisi lain, kamu bisa bebas berbicara dan mengungkapkan ekspresi dengan lancar saat berkumpul dengan teman.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *