Mengenal Anak Kedua dan Middle Child Syndrome

ilustrasi anak anak duduk bersama (unsplash)
ilustrasi anak anak duduk bersama (unsplash)

Metaranews.co, Gaya Hidup – Sebuah unggahan di media sosial ramai dengan cerita soal anak kedua yang selalu bermasalah. Warganet lantas mengaitkan masalah ini dengan middle child syndrome.

Apa itu middle child syndrome?

Menukil dari laman Healthline, Middle child syndrome adalah istilah yang menggambarkan kondisi psikologis anak tengah yang merasa diabaikan atau tidak mendapatkan perhatian yang cukup dari orang tua. Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti ekspektasi yang lebih tinggi dari orang tua terhadap anak tertua, perhatian yang lebih besar terhadap anak bungsu, atau merasa terjepit di antara kakak dan adiknya.

Teori urutan kelahiran

Pada 1964, seorang psikolog Alfred Adler mengembangkan teori tentang pentingnya urutan kelahiran terhadap perkembangan kepribadian. Dalam teorinya, ia menyatakan bahwa urutan kelahiran bisa memengaruhi kepribadian seseorang, seperti:

  • Anak tertua: cenderung otoriter dan merasa berkuasa karena ekspektasi tinggi yang sering diberikan oleh orang tuanya.
  • Anak tengah: cenderung mudah marah dan sulit menyesuaikan diri karena terjepit di antara adik dan kakaknya.
  • Anak bungsu: cenderung manja dan tidak pernah bisa melampaui saudara-saudaranya yang lain.

Ciri-ciri kepribadian anak tengah

Menurut WebMD, berikut ini ciri-ciri kepribadian anak tengah:

  • Pemberontak: cenderung kurang religius dan tidak berorientasi pada keluarga.
  • Ramah: pandai menjadi mediator dan menginginkan keadilan dalam situasi tertentu.
  • Tidak perfeksionis: cenderung melakukan sesuatu yang tidak bisa dilakukan oleh kakaknya.

Keuntungan menjadi anak tengah

Anak tengah memiliki beberapa keuntungan, seperti:

  • Mereka lebih mandiri dan mampu beradaptasi dengan berbagai situasi.
  • Mereka lebih kreatif dan inovatif.
  • Mereka lebih pandai bernegosiasi dan memecahkan masalah

Anak tengah ini menggunakan ciri-ciri kepribadiannya untuk membantu mereka mencapai kesuksesan.

Bila sindrom anak tengah itu nyata, mungkin perasaan anak tengah akan keunikannya sendirilah yang melahirkan banyak penemuan, teori penting, dan gerakan sosial.

Pos terkait