Metaranews.co, Malang – Memprihatinkan kondisi sekolah di SDN 2 Jeru, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang. Hal ini diketahui langsung oleh Bupati Malang, Sanusi usai melakukan kunjungan ke sekolah tersebut Jumat (5/8). Pasalnya, sekolah tersebut hanya memiliki 17 murid. Lebih parahnya, untuk kelas dua hanya ada satu siswa.
Berdasar pantauan, gedung SDN 2 Jeru hanya sangat tidak layak. Hanya ada tiga ruang kelas yang layak untuk dipakai untuk kegiatan belajar mengajar (KBM). Bahkan, para guru membuat tirai kain sebagai pembatas antarkelas. Dengan demikian, tiga ruangan itu cukup digunakan untuk enam kelas. Proses penggabungan sekolah,kata Sanusi, memiliki indikator yakni SD yang memiliki siswa di bawah 60 murid.
“Sekolah rusak yang muridnya banyak akan kami benahi. Tapi kalau muridnya sedikit, akan kami merger dengan sekolah terdekat,” ujar Sanusi.
Sebelumnya, Sanusi juga meninjau SDN 7 Pamotan, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang. Kondisi sekolah ini juga rusak parah. Namun, ia kan memperbaiki gedungnya dengan alasan jumlah muridnya masih di atas 100 siswa.
Ia akan segera merinci kebutuhan apa dan berapa biaya yang dibutuhkan untuk melakukan perbaikan gedung sekolah tersebut. Rencananya, Sanusi akan membuka peluang perbaikan gedung dengan bantuan corporate social responsibility (CSR).
“Nanti akan kami hitung semua. Saya juga akan cari cara agar CSR bisa diajak untuk bangun sekolah,” kata Sanusi.
Plt Kepala SDN 2 Jeru, Siti Fatimah, gedung sekolah tersebut sudah bertahun-tahun rusak dan pihak sekolah telah melakukan pengajuan perbaikan berkali-kali.Salah satu ruangan terlihat rusak parah dengan atap yang hampir ambruk. Bahkan, pintu ruangan yang bagian depan tidak boleh dibuka karena takut menyebabkan atap ambruk. Dari luar, gentengnya pun terlihat rusak dan lepas.
“Saya juga tidak tahu (awal rusaknya), saya masuk sejak tahun lalu sudah seperti ini. Saya dengar sejak tahun 2017 itu sudah pengajuan,” kata Siti.
Ia berharap SDN 2 Jeru bisa dipertahakan, namun merger merupakan solusi terbaik, maka Siti akan mengikuti arahan Bupati Malang tersebut.
“Kalau bisa ya (sekolah ini) dipertahankan. Tapi ya memang keadaan semakin ke bawah, nanti (kebutuhan) gurunya nggak terpenuhi juga,” ujarnya.
Selain SDN 2 Jeru dan SDN 7 Pamotan, Sanusi juga SDN Pagedangan Turen, SDN Sukolilo 3 Wajak, SDN Ngembal Wajak, SDN 2 Jambesari Poncokusumo, SDN 1 Pulungdowo Tumpang, SDN 1 Duwet Tumpang, dan SDN 3 Randugading Tajinan.