Metaranews.co, Jawa Timur – Harlah 1 abad NU (Nahdlatul Ulama), Ijazah Manaqib Qodiriyah al-Aliyah dari Syekh Muhammad Fadhil al-Jailani diberikan ke ribuan jamaah di Sidoarjo.
Ijazah ini diberikan ke ribuan jamaah Nahdliyin yang hadir di kawasan Stadion Delta, Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (7/2/2023).
Syekh Muhammad Fadhil al-Jailani sendiri merupakan cucu ke-25 dari Syekh Abdul Qodir Jailani, ulama, sufi, dan pendiri tarekat Qadiriyah yang hidup sekitar tahun 1077-1166 M.
Sebelum mengesahkan amalan, Syekh Fadhil terlebih dahulu memberikan mauidzah hasanah kepada jamaah dan memimpin zikir bersama.
Tarekat Qadiriyah sendiri merupakan tarekat sufi yang didirikan oleh Syekh Abdul Qadir al-Jailani yang berkembang sejak abad ke-13, namun baru dikenal dunia pada abad ke-15 Masehi.
Tarekat ini berkembang dan berpusat di Irak dan Syria, kemudian diikuti oleh umat Islam lainnya yang tersebar di Yaman, Turki, Mesir, India, Afrika, negara-negara Asia termasuk Indonesia.
Syekh Abdul Qadir al-Jailani adalah mata rantai ke-19 dalam mata rantai emas mursyid tarekat qadiriyah. Jalur tersebut diketahui bermula dari Ali bin Abi Thalib, Al-Husain, Ali Zainal Abidin, Muhammad al-Baqir, Ja’far ash-Sadiq, Musa al-Kadzim, Ali ar-Ridha, kemudian melalui Ma’ruf al- Karkhi, Abul Hasan Sarri as-Saqati, Junaid al-Baghdadi, Abu Bakar as-Syibli, Abul Fadli Abdul Wahid at-Tamimi, Abul Faraj at-Tartusi, Abul Hasan Ali al-Hakkari, Abu Sa’id Mubarak al-Makhzumi, dan Muhyidin Abu Muhammad Abdul Qadir al-Jailani.
Tarekat, dalam kalangan NU dikenal sebagai perjalanan seorang salik (pengikut tarekat) menuju Tuhan dengan cara penyucian diri atau perjalanan yang harus ditempuh seseorang untuk bisa sedekat mungkin dengan Tuhan.
Syekh Muhammad Fadhil al-Jailani, mulai memimpin pembacaan ijazah ke ribuan jamaah pada Selasa (7/2/2023) dini hari. Beliau masuk ke panggung sekitar pukul 02.00 dan selesai sekitar pukul 03.30 WIB.