Metaranews.co, Kalam – Bulan Ramadan merupakan bulan penuh berkah. Beberapa kegiatan selama bulan puasa jarang ditemukan dihari biasa, salah satunya makan sahur.
Makan sahur merupakan aktivitas yang dilakukan umat muslim selama bulan Ramadan. Tujuannya adalah mengisi energi pada tubuh dengan makan dan minum agar kuat berpuasa seharian.
Umat muslim juga dianjurkan untuk melakukan sahur, selain sebagai asupan nutrisi bagi tubuh, sahur juga menjadi salah satu komponen penting dalam menjalankan puasa.
Sahur merupakan kegiatan makan pada dini hari menjelang subuh, bagi orang yang akan berpuasa. Namun, terkadang ada juga orang yang lupa melaksanakan sahur dengan alasan entah karena ketiduran atau karena hal lain.
Apakah berdosa jika tidak sarapan? Berikut penjelasan dari Ustadz Adi Hidayat.
Dalam video dari kanal Youtube Adi Hidayat Official, Ustadz Adi Hidayat menjelaskan hukum puasa tanpa sahur.
Ustadz Adi Hidayat menjelaskannya berdasarkan hadits shahih yang diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari dalam Kitabush Shaum.
Menurutnya, sahur itu sunnah, artinya dilakukan sebanyak dan secepat mungkin sesuai kemampuan yang kita miliki.
“Karena hukumnya sunnah, berarti apa yang sunnah itu disegerakan dilakukan semampu kita,” ucap Ustadz Adi Hidayat dari kanal Youtube Resmi Adi Hidayat Rabu (5/4/2023).
Dirinya juga menegaskan, jika dalam kondisi tertentu yang menyebabkan kita tidak bisa sarapan maka kita tidak berdosa.
“Namun jika ada kondisi tertentu yang membuat kami harus meninggalkan makan, maka tidak ada dosa,” terangnya.
“Sahur tetap dianjurkan karena ada berkahnya, tetapi jika ada udzur (halangan) untuk melakukannya maka tidak berdosa, yang penting niatnya, karena niatnya yang paling utama,” lanjutnya menjelaskan.
Ustadz Adi Hidayat juga menjelaskan waktu terbaik untuk sahur.
“Kalau makan habis, kalau buka puasa berarti makan sudah mendekati azan subuh,” pungkasnya.