YouTube Bakal ‘Takedown’ Video Hoax untuk Pengobatan Penyakit

ilustrasi media sosial youtube (unsplash)
ilustrasi media sosial youtube (unsplash)

Metaranews.co, Teknologi – YouTube akan menghapus konten yang mempromosikan perawatan kesehatan untuk mengobati penyakit yang tidak berdasarkan studi medis, termasuk dalam hal mengobati kanker.

“Tujuan kami adalah untuk memastikan bahwa, jika menyangkut bidang konsensus ilmiah yang dipelajari dengan baik, YouTube bukanlah platform untuk menyebarkan informasi yang dapat membahayakan warga,”  dikutip situs Youtube.

Bacaan Lainnya

Platform berbagi video ini mengungkap ada tiga jenis konten hoaks terkait kesehatan yang akan diberantas, yakni yang bertema pencegahan, pengobatan, dan penyangkalan.

Pertama, misinformasi tentang pencegahan penyakit. YouTube memberikan contoh konten yang akan dihapus, yang mempromosikan zat berbahaya untuk pencegahan penyakit.

“Kami akan menghapus konten yang bertentangan dengan pedoman otoritas kesehatan tentang pencegahan dan penularan kondisi kesehatan tertentu, serta tentang keamanan dan kemanjuran vaksin yang disetujui.”

Kedua, misinformasi tentang pengobatan. Salah satu yang bakal di-takedown adalah konten yang mempromosikan cesium klorida sebagai pengobatan kanker.

“Kami akan menghapus konten yang bertentangan dengan pedoman otoritas kesehatan tentang pengobatan untuk kondisi kesehatan tertentu, termasuk mempromosikan zat atau praktik tertentu yang berbahaya,” tambahnya.

Ketiga, misinformasi soal penyangkalan atau yang membantah adanya kondisi kesehatan tertentu.

“Ini mencakup konten yang menyangkal orang telah meninggal karena Covid-19.”

Penegakan ini dilakukan saat YouTube berupaya merampingkan pedoman moderasi medisnya berdasarkan apa yang dipelajarinya saat mencoba mengatasi informasi yang salah seputar topik Covid-19, vaksin, dan kesehatan reproduksi.

Melansir dari laman The Verge, kebijakan terbaru YouTube muncul tiga tahun setelah mereka bergabung dengan beberapa platform teknologi besar dalam komitmen bersama untuk memerangi kesalahan informasi tentang Covid-19.

Meski begitu, Twitter berhenti menegakkan kebijakan misinformasi Covid pada akhir 2022 setelah platform tersebut diakuisisi oleh miliarder Elon Musk. Meta juga telah melunakkan pendekatan moderasinya baru-baru ini dengan menghapus aturan misinformasi Covid-19 di AS.

Pos terkait