Dianggap Lebih Aman, Perokok Beralih ke Vape: Begini Penjelasan Dokter Paru

Vape
ilustrasi untuk seorang perokok aktif (Freepik)

Metaranews.co, Kesehatan – Bukan hanya rokok konvensional, saat ini masyarakat juga banyak yang beralih ke rokok elektrik alias vape. Bahkan, pengguna vape di Indonesia per Juli 2022 adalah 2.2 juta orang.

Adapun jumlah perokok di Indonesia mencapai ranking 13 dari seluruh dunia. Hal ini menyentuh angka 37,90 persen dari seluruh populasi yakni 53,7 juta jiwa.

Bacaan Lainnya

Dengan angka tersebut menunjukkan bahwa Indonesia menjadi salah satu negara dengan angka perokok yang cukup tinggi Prevalence of Tobacco Smoking, WHO 2022.

Nah, dewasa ini banyak para perokok yang mulai berpindak menggunakan vape. Menurut Anggota Bidang Kajian Penanggulangan Penyakit Menular PB IDI, Prof DR Dr Erlina Burhan, MSc, SpP(K), ada beberapa alasan mengapa seseorang beralih ke vape di antara:

  • Lebih murah
  • Lebih aman
  • Untuk membantu berhenti merokok
  • Untuk mengurangi jumlah rokok konvensional sehingga mengurangi bahaya rokok konvensional
  • Mencegah kambuh kembali merokok setelah berhasil berhenti merokok
  • Digunakan kadang-kadang saat di tempat dilarang merokok

Lantas, benarkah vape aman? Simak penjelasan doketr parus ebagai berikut.

Berdasarkan keterangan Prof Erlina, vape sebenarnya tidak jauh berbeda dengan rokok. Hal ini karena vape juga mengandung nikotin, bahan karsinogen, hingga zat-zat berbahaya lainnya bagi tubuh.

Perokok vape dan orang sekitarnya terekspos berbagai zat kimia, termasuk yang bersifat penyebab kanker. Selain itu zat kimia lainnya dapat mengiritasi dan mengakibatkan radang paru dan saluran sekitarnya (bronkiolitis.

Tidak hanya itu, pada vape juga bisa berisiko alami luka bakar akibat baterai litium di alat rokok elektrik. Vape juga tidak membuat seseorang berhenti untuk merokok.

Oleh sebab itu, pergantian rokok menjadi vape pada dasarnya sama saja. Justru, untuk benar-benar berhenti merokok, seseorang harus bisa melakukan berbagai langkah tertentu.

Lebih lanjut, Prof Erlina membagikan beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mendorong seseorang agar bisa berhenti merokok. Beberapa cara yang dapat dilakukan yakni sebagai berikut.

  • Hindari berkumpul dengan teman yang sedang merokok
  • Rokok bukan satu-satunya sarana pergaulan
  • Jangan malu mengatakan bahwa diri sendiri bukan perokok
  • Perbanyak informasi terkait rokok
  • Hindari hal-hal yang berkaitan dengan rokok (acara/lomba, rokok gratis, iklan)
  • Perbanyak melakukan hal positif.

 

 

Pos terkait