Kenapa Tubuh Sangat Sakit Saat Berhenti Merokok?

ilustrasi seorang pria merokok (unsplash)

Metaranews.co, Kesehatan – Saat Anda bertekad untuk mengurangi rokok, terkadang muncul pertanyaan seperti mengapa saat berhenti merokok membuat tubuh Anda sakit? Umumnya berhenti merokok dapat mempengaruhi kondisi tubuh secara keseluruhan, sehingga tubuh akan terasa tidak nyaman saat perokok menghentikan asupan nikotinnya.

Jika Anda juga pernah mengalaminya, ada alasan mengapa berhenti merokok membuat tubuh terasa lemas. Melansir Hellosehat, simak penjelasan berikut ini.

Bacaan Lainnya

Efek nikotin pada tubuh

Nikotin dalam rokok memiliki efek stimulan. Kandungan rokok diserap ke dalam aliran darah melalui selaput paru-paru dan berjalan ke otak dalam waktu 7-10 detik.

Kehadiran nikotin memang membuat Anda merasa lebih baik setelah merokok. Nikotin merupakan zat adiktif yang dapat membuat ketagihan dan mudah ditemukan pada produk tembakau.

Tubuh perokok telah beradaptasi dengan keberadaan nikotin dan kecanduan tembakau selama ini. Alhasil, tubuh perokok pun perlu beradaptasi kembali saat tidak ada asupan nikotin.

Ketidaknyamanan saat Anda berhenti merokok dikenal sebagai penarikan nikotin atau penarikan nikotin. Gejala putus nikotin ini biasanya dialami perokok secara fisik, seperti flu, batuk, dan pusing.

Mungkin hal ini menimbulkan pertanyaan di benak Anda, apakah normal berhenti merokok malah sakit? Apakah kondisi ini pertanda baik atau pertanda buruk?

Berhenti merokok sebenarnya menyakitkan, ini pertanda baik

Mungkin menurut Anda berhenti merokok justru akan memberikan efek sakit. Tunggu dulu, ternyata ini pertanda baik lho! Salah satu reaksi tubuh setelah berhenti merokok adalah Anda mungkin mengalami batuk berkepanjangan.

Meski terlihat seperti gejala serius, Mayo Clinic mengatakan itu pertanda paru-paru Anda sudah pulih karena silia di saluran napas sudah bekerja normal kembali.

Silia, berbentuk seperti bulu-bulu halus yang bertugas mengeluarkan kotoran dan lendir agar paru-paru tetap bersih. Saat Anda tidak merokok, silia secara bertahap dapat bekerja secara normal mendorong endapan racun berupa lendir dan batuk keluar.

Tenang saja, gejala batuk ini akan berangsur reda ketika Anda berhenti merokok selama setahun. Meskipun menyakitkan, ini merupakan indikasi yang baik untuk penghentian nikotin saat berhenti merokok.

Mengatasi penarikan nikotin saat berhenti merokok

Berhenti merokok tidak hanya memiliki efek fisik, tetapi juga psikologis. Misalnya, adanya perubahan suasana hati (mood) dan munculnya godaan untuk kembali merokok.

Agar penglihatan berhenti merokok Anda tetap lancar, lakukan cara-cara berikut untuk mengatasi gejala putus nikotin.

Makan yang sehat

Salah satu efek saat Anda menghentikan asupan nikotin adalah meningkatnya nafsu makan. Banyak orang terjebak untuk makan enak, manis, dan cepat saji.

Namun, tetaplah mengonsumsi makanan sehat dan berserat untuk menghindari kenaikan berat badan berlebih. Padahal, ada berbagai makanan pengganti rokok yang juga bisa Anda konsumsi.

Kelola stres dengan baik

Godaan untuk merokok biasanya muncul saat Anda dalam keadaan stres dan tertekan. Tentu Anda tidak ingin gejala putus nikotin yang menimbulkan efek menyakitkan itu terjadi lagi saat Anda memutuskan untuk berhenti merokok, bukan?

Cobalah untuk mengontrol stres dengan cara yang lebih sehat, misalnya meditasi atau yoga.

Berolahraga

Berhenti merokok meski sakit? Anda masih bisa mengatasi efek penarikan nikotin dengan berolahraga. Alihkan godaan untuk merokok dengan berolahraga, misalnya jalan kaki, jogging, atau berenang.

Rutin melakukan olahraga ini juga dapat meningkatkan daya tahan tubuh Anda selama masa penghentian nikotin.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *