Mengapa Mood Wanita Mudah Berubah Saat Menstruasi ?

Mood wanita
Ilustrasi wanita yang sedang tidak mood. (Pexels)

Metaranews.co, KesehatanMood wanita mudah berubah saat menstruasi? Pertanyaan seperti itu sering muncul di kepala khususnya para lelaki.

Hampir semua wanita bisa menjadi lebih sensitif dan mudah berubah mood saat mengalami menstruasi. Kadang senang, seketika berubah sedih, dan berubah lagi ke marah.

Bacaan Lainnya

Semua gejolak emosi ini bisa kamu rasakan dalam satu hari.  Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa mood saat menstruasi begitu mudah berubah?

Perubahan suasana hati atau mood bisa terjadi karena wanita menjadi lebih sensitif saat menstruasi.

Kondisi yang juga sering disebut dengan mood swing ini sebenarnya sangat umum terjadi pada wanita saat memasuki masa menstruasi.

Peneliti belum dapat mengetahui alasan pasti mengapa wanita menjadi lebih sensitif saat menstruasi sehingga mudah bad mood.

Bahkan, pengaruh hormon tersebut juga bisa menyebabkan depresi pada wanita akibat menstruasi.

Perubahan tubuh saat menstruasi dapat disertai dengan perubahan emosi atau suasana hati.

Ulasan Lengkap Alasan Mood Wanita Mudah Berubah Saat Menstruasi

Mood wanita
Ilustrasi wanita yang sedang tidak mood. (Pexels)

Berikut adalah rincian perubahan suasana hati yang mungkin Anda alami, mulai dari hari pertama haid, selama haid, dan setelahnya.

1. Hari 1 s/d 5 (saat haid)

Umumnya mood saat hari pertama haid cenderung stabil karena kadar ketiga hormon pengatur siklus Anda, yaitu estrogen, progesteron, dan testosteron sama-sama seimbang.

Meski begitu, otak akan meningkatkan produksi senyawa prostaglandin yang membuat perut kram dan mual di hari-hari pertama ini.

Pada lima hari pertama menstruasi, otak secara bertahap akan memproduksi lebih banyak hormon estrogen dan testosteron yang kemudian merangsang produksi hormon endorfin.

Endorfin adalah hormon perasaan senang yang juga berfungsi sebagai pereda nyeri alami.

Itu sebabnya, berbagai gejala PMS akan berangsur-angsur menghilang selama haid sehingga mood Anda akan membaik.

2. Hari ke 5 sampai 14 (haid sudah selesai dan menjelang masa subur)

Pada beberapa hari terakhir haid, estrogen akan meningkat drastis hingga 14 hari setelahnya.

Hal ini bertujuan untuk mempersiapkan tubuh memasuki masa subur berikutnya serta mempersiapkan rahim jika terjadi pembuahan.

Selain untuk menstabilkan suasana hati atau mood, peningkatan hormon estrogen saat menstruasi usai dan menjelang masa subur berikutnya juga meningkatkan fungsi kognitif otak Anda.

Wanita cenderung lebih sociable alias mudah bergaul, lebih fokus mengerjakan sesuatu, lebih bersemangat, cepat mengambil keputusan, dan lebih cerewet menjelang masa suburnya.

Gairah seks wanita juga meningkat tajam karena kadar testosteron memuncak menjelang masa subur.

Tak heran banyak wanita merasa sangat seksi dan menarik saat ini.

Menariknya, penelitian mengungkapkan bahwa insting kompetitif wanita juga meningkat selama masa subur karena peningkatan testosteron.

3. Hari ke 14 sampai 25 (masa subur)

Selama masa paling subur mereka, kebanyakan wanita cenderung lebih tertarik pada pria yang terlihat maskulin, kata sebuah penelitian dari Institut Kinsey di Universitas Indiana.

Anda juga cenderung lebih aktif secara seksual, entah itu berarti lebih sering berhubungan seks dengan pasangan atau melakukan masturbasi.

Selama ini, kadar estrogen Anda masih sangat tinggi.  Studi yang sama menunjukkan bahwa peningkatan estrogen juga memengaruhi bagian otak yang disebut hippocampus.

Ini membuat ingatan Anda lebih tajam dan Anda juga memproses informasi baru lebih cepat.

Setelah masa subur berakhir dan tidak ada tanda-tanda pembuahan, kadar estrogen dan testosteron akan turun kembali.

Saat ini, Anda mulai merasakan mood berfluktuasi menjelang menstruasi, meski terkadang tidak begitu kentara

Bersamaan dengan itu, penurunan kedua hormon ini menyebabkan kerja otak juga menurun sehingga Anda cenderung lebih mudah lupa dan kurang bisa berkomunikasi.

4. Hari ke 25 sampai 28 (periode PMS)

Ketika tidak ada telur yang dibuahi, tubuh bersiap untuk melepaskannya melalui menstruasi.  Pada saat inilah kadar progesteron dan estrogen akan paling rendah.

Sebaliknya, otak melepaskan hormon stres kortisol dalam jumlah tinggi, yang menyebabkan berbagai gejala PMS, seperti sakit kepala, kurang tidur, dan lesu serta kekurangan energi.

Hal ini juga yang menjadi penyebab naik turunnya mood saat menstruasi akan segera tiba sehingga Anda bisa mengalami bad mood atau suasana hati yang buruk.

Namun, Anda tidak perlu khawatir karena kondisi ini tidak akan berlangsung lama.

Hormon estrogen akan mulai meningkat lagi begitu Anda mulai menstruasi. Gejala PMS yang Anda alami juga akan berkurang.

Pola perubahan suasana hati ini akan berulang sekitar waktu periode berikutnya.

Namun gejolak emosi yang Anda rasakan diduga terjadi sebagai efek samping dari pasang surutnya hormon sebelum dan selama siklus menstruasi.

Peningkatan kadar hormon tertentu akan terjadi secara alami.

Peningkatan ini juga dapat memengaruhi kadar hormon lain di dalam tubuh, seperti dopamin dan serotonin, yang diketahui berdampak pada suasana hati.

Itulah beberapa alasan secara medis mengapa Mood wanita mudah berubah ketika mengalami menstruasi. Karena itu merupakan hal normal yang terjadi.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *