201 Kasus Kanker Serviks di Surabaya, Kenali Gejala dan Cara Mencegahnya Berikut

Kanker Serviks
ikustrasi untuk Kanker Serviks (Freepik)

Metaranews.co, Kesehatan – Sebanyak 201 kasus kanker serviks atau kanker leher rahim terjadi di Surabaya, Jawa Timur sepanjang 2024. Hal ini berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya.

Meski demikian, jumlah tersebut menurun dibandingkan pada 2023 di mana ada 413 kasus berdasarkan data ICD-X.

Bacaan Lainnya

Lantas bagaimana gejala dari kanker leher rahim serta bagaimana upaya pencegahan yang dapat dilakukan? Simak ulasan selengkapnya di bawha ini.

Gejala Kanker Serviks

Keempat tanda kanker serviks ini penting Anda cermati agar bisa terhindar dari penyakit mematikan ini. Hampir 95% kanker serviks pada wanita disebabkan oleh virus HPV, yaitu virus papiloma (human papilloma virus).

Infeksi Human Papilloma Virus (HPV) biasa terjadi pada perempuan di usia reproduksi. Infeksi ini dapat menetap, berkembang menjadi displasi atau sembuh sempurna.

Ada dua golongan HPV yaitu HPV risiko tinggi atau disebut HPV onkogenik yaitu utamanya tipe 16, 18, dan 31, 33, 45, 52, 58, sedangkan HPV risiko rendah atau HPV non-onkogenik yaitu tipe 6, 11, 32, dsb.

Faktor Risiko yang menyebabkan perempuan terpapar HPV adalah:

  • Menikah/memulai aktivitas seksual pada usia muda (kurang dari 20 tahun).
  • Berganti-ganti pasangan seksual.
  • Berhubungan seks dengan laki-laki yang sering berganti pasangan.
  • Riwayat infeksi di daerah kelamin atau randang panggul.
  • Perempuan perokok dan perokok pasif. Perempuan perokok berisiko 2.5 kali lebih besar, sedangkan perokok pasif risikonya 1.4 kali lebih besar.

Adapun tanda-tanda yang harus anda perhatikan dilansir dari laman resmi Kementerian Kesehatan:

  • Perdarahan vagina Pendarahan vagina yang ekstrim terutama di antara siklus menstruasi dan pendarahan setelah menopause dapat menjadi gejala dan tanda dari kanker seviks. Pada tahap awal kanker serviks mungkin sama sekali tanpa gejala.
  • Perdarahan saat berhubungan seksual Jika saat kontak atau bersentuhan ketika berhubungan seksual pada alat vital dan menimbulkan pendarahan atau bahkan mengalami keputihan berat, maka bisa jadi itu merupakan tanda kanker serviks. Nyeri atau rasa sakit ketika berhubungan seksual juga dapat menjadi tanda.
  • Mungkin ada metastasis Pada kasus lanjut kanker serviks, mungkin akan hadir metastasis di perut, paru-paru, atau bagian lainnya. Ini juga harus diperiksa sesegera mungkin.
  • Gejala lain yang mungkin terbilang membingungkan Tanda kanker serviks yang terakhir dikatakan membingungkan. Ada beberapa gejala yang bahkan dikatakan kurang terkait, seperti kehilangan nafsu makan, penurunan berat badan, kelelahan, nyeri panggul, sakit kaki, sakit punggung, patah tulang, bahkan hingga kebocoran urin atau fases (jarang terjadi).

Upaya Pencegahan

Berdasarkan data Dinkes Surabaya sepanjang tahun 2024 telah terjadi penurunan kasus kanker leher rahim. Dinkes menyebut bahwa penurunan tersebut lantaran adanya upaya pencegahan mulai sosialisasi hingga skrining setiap bulan di seluruh wilayah.

Adapun deteksi dini kanker leher rahim ditujukan pada perempuan usia 30-69 tahun dengan menggunakan metode self sampling, atau pengambilan bahan pemeriksaan sendiri dan provider sampling HPV DNA.

Lebih lanjut, metode skrining adalah self sampling. Jika negatif akan diulang lima tahun mendatang, tapi kalau positif maka akan ada tindak lanjut.

Apabila hasil skrining HPV DNA-nya negatif maka akan diulang lima tahun kemudian, akan tetapi jika positif maka akan dilakukan IVA (inspeksi visual asam asetat) untuk menentukan rencana tindak lanjut. Apakah dilakukan thermal ablasi atau dirujuk ke RSUD BDH untuk dilakukan LEEP (Loop Electrosurgical Excision Procedure) atau prosedur pembedahan pengangkatan jaringan serviks.

Upaya lain, pemberian program nasional berupa layanan imunisasi HPV pada anak perempuan sekolah tingkat SD/MI sederajat, antara kelas 5 dan 6.

Untuk bagi anda para wanita sebaiknya lebih peduli dengan mengecek berkala layanan skrining kanker leher rahim gratis yang disediakan oleh fasilitas kesehatan, seperti di seluruh puskesmas Surabaya.

Sebagai informasi, di Surabaya sendiri setidaknya da 63 puskesmas yang sudah memiliki layanan skrining kanker leher rahim melalui metode IVA.

Bagi semua masyarakat wanita usia 30-50 tahun yang sudah menikah, atau sudah pernah kontak seksual, dapat mengakses layanan tersebut secara gratis

Pos terkait