Bahasa Walikan Jogja: Bahasa Gaul Era 1980-an yang Dipakai Anies dan Ganjar

Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo (Humas Pemprov Jabar)

Metaranews.co, News – Dua bakal calon presiden 2024, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo, melakukan interaksi di media sosial menggunakan bahasa Jawa Walikan versi Yogyakarta pada hari ulang tahun Ganjar, Sabtu (28/10/2023).

Anies Baswedan mengucapkan selamat ulang tahun kepada Ganjar dengan bahasa walikan, “Slamet ulang tahun, Dab @ganjarpranowo! Nek ono daladh-daladh bareng ojo lali ngundang ya,” yang berarti “Selamat ulang tahun, Mas @ganjarpranowo! Kalau ada makan-makan bersama, jangan lupa mengundang ya.”

Bacaan Lainnya

Ganjar Pranowo membalas ucapan selamat Anies dengan bahasa walikan pula, “Maturnuwun Dab Anies Baswedan, sampeyan mugo-mugo sehat terus juga yo. Duh tanggal tua lagi poya mothig e, hahaha,” yang berarti “Terima kasih Mas Anies Baswedan, semoga Anda sehat terus juga ya. Duh tanggal tua lagi tidak punya uang e, hahaha.”

Melansir dari jurnal Memahami Basa Walikan dalam Membentuk Identitas Komunitas Masyarakat Kampung Badran, Yogyakarta, Bahasa walikan Jogja merupakan bahasa pergaulan prokem khas Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Bahasa ini menggunakan acuan aksara Jawa dengan melompati urutan abjadnya sebanyak dua kali untuk menentukan aksara apa yang hendak digunakan untuk mengganti suku kata dari kata yang hendak diubah.

Konon, bahasa walikan Jogja pertama kali digunakan oleh para preman untuk berkomunikasi agar percakapan mereka tidak diketahui oleh otoritas Orde Baru. Namun, bahasa ini lambat laun dipahami kalangan umum dan menjadi bahasa gaul anak muda era 1980-an.

Bahasa walikan Jogja berbeda dengan bahasa walikan Malang Jawa Timur yang caranya langsung dibalik melalui cara bacanya. Contoh, di Malang kata ‘Mas’ berubah menjadi ‘sam’ sementara di Jogja menjadi ‘dab’.

Interaksi Anies dan Ganjar menggunakan bahasa walikan Jogja ini menarik perhatian publik. Banyak warganet yang memuji keakraban dan humor kedua calon presiden tersebut.

Pos terkait