Dinilai Jadi Pemicu Konflik, Tugu Perguruan Silat Diminta Dibongkar Sebelum Agustus

salah satu tugu perguruan silat yang berdiri di tepi jalan Ring Road (suarajatim)
salah satu tugu perguruan silat yang berdiri di tepi jalan Ring Road (suarajatim)

Metaranews.co, Jawa Timur – Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) meminta monumen sekolah silat dibongkar.

Kepala Bakesbangpol Jatim, Eddy Supriyanto mengungkapkan, telah menyampaikan himbauan pembongkaran tugu sekolah silat kepada Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI) Provinsi Jatim.

Bacaan Lainnya

Ia berharap tugu tersebut dibongkar secara mandiri oleh masing-masing perguruan silat.

“Pembongkaran secara mandiri ini bisa dilakukan masing-masing pengurus perguruan silat guna menjaga kondusivitas di Jatim, dengan limit waktu pertengahan bulan Agustus 2023,” ujarnya Rabu (12/7/2023) dikutip Suara Jatim.

Ia menjelaskan, dalam rapat dengan Polda Jatim pada 26 Juni 2023, banyak masukan dari beberapa pihak. Salah satu penyebab konflik tersebut adalah adanya monumen perguruan silat yang menjadi penanda wilayah kekuasaan.

“Kalau ada tugu yang rusak, mereka akan marah dan menyerang lawannya yang dianggap merusak. Antisipasinya, salah satunya adalah pembongkaran tugu yang ada di tanah negara atau fasum. Sampai hari ini belum ada yang membongkar. Kami beri toleransi sampai pertengahan Agustus 2023,” katanya.

Usulan penggantian tugu perguruan silat juga disampaikan salah satu bupati di Jawa Timur. Eddy mengusulkan untuk dijadikan tugu Pancasila. Pihaknya mengatakan menyambut dengan baik akan hal itu.

“Mungkin pembongkaran tugu butuh biaya. Sebenarnya kami juga berat hati, pro kontra pasti terjadi dengan imbauan pembongkaran tugu itu. Kami tetap akan merangkul yang kontra. Ini demi kerukunan dan kebaikan bersama. Ada sebanyak 870 tugu di fasum atau tanah negara, di luar fasum ada ribuan tugu,”

Namun demikian, Eddy tetap membuka diskusi terkait wacana pembongkaran tersebut.

“Kalau ingin diskusi lagi, kami selalu siap. Ini bukan untuk menang-menangan,” katanya.

Konflik antar-perguruan silat sudah lama menjadi pembahasan Polri, TNI, Pemda, dan banyak pihak.

Sebenarnya sebagai warga Madiun, Eddy mengaku bangga dengan perguruan silat. Namun, ia berharap agar kebanggaan tersebut tidak diperparah dengan seringnya terjadi konflik antar aliran silat.

Keputusan pembongkaran monumen perguruan silat secara mandiri itu tertuang dalam surat Badan Kesatuan Politik dan Nasional (Bakesbangpol) Jatim bernomor 300/5984/209.5/2023.

“Kami akan terus antisipasi agar tidak terjadi benturan konflik antar perguruan silat di Jatim, sehingga menyebabkan ada yang korban luka maupun meninggal dunia,” imbuhnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *