Metaranews.co, Jawa Timur – Anggota Komisi I DPR RI Krisna Dewanata Phrosakh mendukung langkah koordinasi yang dilakukan oleh pemangku kepentingan dalam pelaksanaan Digitalisasi televisi atau dikenal dengan Analog Switch Off (ASO). Hal ini disampaikannya usai melakukan diskusi dengan Ketua KPID Jawa Timur Immanuel Yosua (5/5/2022).
“Selaku anggota Komisi I DPR RI yang berasal dari Jawa Timur, saya mendukung langkah koordinasi yang dilakukan oleh KPID Jawa Timur, Diskominfo Jawa Timur, Balmon Kelas I Surabaya, PT Pos dan seluruh penyelenggara multipleksing di Jawa Timur. Ini langkah positif antisipatif dalam menyelesaikan berbagai kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan ASO,” ungkap politikus Partai Nasdem yang akrab dipanggil Dewa ini untuk mendukung digitalisasi televisi.
Namun demikian, menurut Dewa bantuan Set Top Box (STB) untuk warga kurang mampu agar segera di realisasikan di Jawa Timur agar program digitalisasi televisi tersebut segera dilaksanakan.
“Saya berharap STB yang sudah diplot untuk masyarakat miskin segera dibagikan terutama untuk 9 Kabupaten di Jatim sehingga proses ASO di Jatim dapat berjalan dengan baik. Apalagi saya dengar pihak terkait di Jatim seperti Kominfo sebagai representasi Pemprov Jatim dan KPID Jatim selaku regulator penyiaran sekaligus perwakilan masyarakat siap mendukung terlaksananya program ini,” katanya.
Pada bagian lain ketika ditanya bagaimana komitmennya sebagai wakil rakyat dari komisi yang beririsan langsung dengan penyiaran, Dewa menyatakan siap untuk ikut mengawal proses ASO dan digitalisasi televisi di Jatim hingga selesai.
“Saya siap mengawal proses ASO agar berjalan dengan baik demi kepentingan masyarakat, bangsa dan negara,” tuturnya.
Selanjutnya untuk Jatim, Dewa menyatakan siap berkoordinasi dengan semua elemen khususnya forum koordinasi pelaksanaan ASO yang sudah berjalan di Jawa Timur.
“Keberhasilan ASO di Jawa Timur ini adalah tanggung jawab bersama sehingga kita harus bergandengan tangan mensukseskannya. Monggo koordinasi ditingkatkan. Kalau ada masalah kita Carikan solusi terbaik,” ungkap politisi muda yang dikenal peduli penyiaran ini.
Untuk diketahui, dalam rangka mengantisipasi permasalahan yang muncul terkait dengan pelaksanaan ASO, KPID Jawa Timur dan Diskominfo Jawa Timur menginisiasi adanya forum koordinasi yang melibatkan Balai Monitoring Kelas I Surabaya, PT Pos dan perwakilan penyelenggara multipleksing di Jawa Timur. Melalui forum ini, para pemangku kepentingan saling bertukar pikiran bagaimana mensukseskan pelaksanaan ASO di Jawa Timur sekaligus mengurai permasalahan yang muncul.
Secara mendasar beberapa permasalahan yang muncul sebagaimana catatan KPID Jatim dan Kominfo, berkaitan dengan 3 hal diantaranya permasalahan teknis, sosialisasi dan ketersediaan STB.
Dalam pemetaan yang dilakukan Korbid PS2P KPID Jatim Afif Amrullah merinci hal ini menjadi 10 potensi masalah yang muncul dalam pelaksanaan ASO di Jatim khususnya tahap pertama.
Dari kesepuluh potensi masalah tersebut, permasalahan yang mengemuka adalah ketersediaan Set Top Box (STB) baik di pasaran maupun yang dibagikan gratis kepada rumah tangga miskin.
Berdasarkan siaran Pers Kominfo yang disitir oleh akun Instagram KPI Pusat pada tahap pertama 30 April mendatang seharusnya terdapat 378.522 Unit STB yang harus dibagikan kepada sekeluarga pra sejahtera di 9 Kabupaten di Jawa Timur.Namun hingga tanggal 30 April jumlah tersebut belum terpenuhi.
Sebagai akibatnya 9 Kabupaten di wilayah Jawa Timur yang direncanakan masuk ASO tahap pertama tidak dapat masuk. Kesembilan kabupaten tersebut adalah Sampang, Pamekasan dan Sumenep (Jatim 3), Lumajang, Jember dan Bondowoso (Jatim 4), Situbondo (Jatim 5), Banyuwangi. (Jatim 6) dan Pacitan (Jatim 10).(E2)