Lima Tempat Bersejarah dalam Peristiwa G30S PKI

Monumen Lubang Buaya (Istiemewa)

Metaranews.co, Nasional – Peristiwa G30S PKI pada 1965 silam menjadi sejarah kelam yang sukar dilupakan oleh masyarakat Indonesia. Sebab pada peristiwa tersebut Indonesia kehilangan sejumlah petinggi militer negara. 

Seperti diketahui, peristiwa yang menewaskan banyak pahlawan ini terjadi di beberapa tempat di Jakarta. Tempat tersebut kini menjadi tempat bersejarah dan museum peninggalan barang dan saksi peristiwa G30S PKI.

Bacaan Lainnya

Beberapa di antaranya dijadikan sebagai tempat wisata bersejarah yang bisa dikunjungi. Namun, ada juga tempat yang tidak bisa didatangi oleh sembarang orang. Berikut merupakan tempat yang menjadi saksi terjadinya peristiwa G30S PKI di Jakarta.

Berikut daftar tempat kejadian G30S PKI yang bisa dikunjungi untuk wisata sejarah.

Museum Jenderal AH Nasution

Museum Jenderal Besar Abdul Haris Nasution dulunya merupakan kediaman sang jenderal beserta keluarga. Tempat ini merupakan saksi bisu peristiwa G30S/PKI yang menargetkan para petinggi Angkatan Darat. Jenderal Nasution adalah salah satu sasarannya.

Di museum ini, pengunjung dapat melihat barang-barang pribadi milik sang jenderal, seperti perabotan, pakaian, dan koleksi buku.

Di ruang makan, ada patung-patung yang memperlihatkan pasukan Tjakrabirawa mengarahkan senjata ke arah Ibu Nasution yang sedang menggendong Ade Irma yang tertembak. Semuanya tergambar dalam diorama yang seolah-olah mengajak para pengunjung kembali ke masa lalu.

Monumen Pancasila Sakti

Monumen Pancasila Sakti atau yang lebih dikenal sebagai Museum Lubang Buaya adalah salah satu tempat bersejarah dalam kejadian G30S/PKI.

Museum ini berada di Jalan Raya Pondok Gede Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta. Ada banyak sekali benda bersejarah yang diamati.

Seperti sumur tua kering dengan ukuran lebar 75 cm dan kedalaman 12 meter yang merupakan tempat tubuh tujuh Pahlawan Revolusi ditumpuk usai mengalami penyiksaan. Namun, tubuh para pahlawan sudah diangkat pada tanggal 4 Oktober 1965. 

Ada tiga rumah yang dialihfungsikan PKI sebagai tempat penyiksaan, dapur umum, dan pos komando saat melaksanakan pemberontakan. Ada pula koleksi lain yang tak kalah menarik, seperti foto pengangkatan jenazah, pakaian asli milik ketujuh Pahlawan Revolusi, serta beberapa mobil yang berderet di bagian taman.

Makam Ade Irma Suryani Nasution

Makam Ade Irma Suryani Nasution juga menjadi tempat untuk mengenang pedihnya peristiwa G30S. Gadis cilik ini menjadi korban tewas akibat peristiwa G30S PKI. Makamnya terletak di area kantor Wali Kota Jakarta Selatan, Jalan Raya Prapanca, Petogogan Kebayoran Baru.

Pada makam Ade Irma terdapat pesan menyentuh dari ayahnya AH Nasution ‘’Anak saja jang tertjinta engkau telah mendahului gugur sebagai perisai ajahmu.’’

Monumen Sasmitaloka Ahmad Yani

Sama seperti Museum Jenderal A.H Nasution, museum Sasmitaloka Ahmad Yani juga merupakan tempat tinggal Jenderal Ahmad Yani dan keluarga sejak 1958. 

Di museum ini, pengunjung dapat menyaksikan barang-barang peninggalan sang jenderal.  Seragam dan tanda kehormatan beliau masih tersimpan rapi.  

Di ruang tengah, ada plakat yang menandai tempat Ahmad Yani ditembak oleh tentara Chakrabilawa. Bahkan, pintu rumah yang dilubangi peluru itu masih dipertahankan.

Lubang Buaya

Lubang Buaya menjadi lokasi tempat dibuangnya para korban G30S PKI. Tepatnya, mayat dibuang di sumur berdiameter 76 sentimeter dengan kedalaman 12 meter.

Sumur tersebut yang menjadi spot utama di Kompleks Memorial Lubang Buaya dan terletak di Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur.

Kini Lubang Buaya dijadikan sebagai museum yang dibuka untuk umum dan menjadi tempat wisata bersejarah yang biasanya dikunjungi oleh anak sekolah.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *