Masuk Pekan Ketiga Ratusan Warga di Tulungagung Terisolir Banjir

metaranews.co
Tampak beberapa warga menggunakan perahu untuk menyebrang kawasan banjir. (Ahmad/Metaranews)

Metaranews.co, Tulungagung – Warga Desa Besole, Kecamatan Besuki, Kabupaten Tulungagung terus bersabar menunggu uluran bantuan pemerintah. Hal ini dikarenakan ratusan warga di desa tersebut selama lebih dari dua minggu terisolir. Mirisnya, Pemkab Tulungagung belum ada upaya menangani banjir tersebut sampai dengan Selasa (18/10/2022).

Salah satu warga, Imam Bukhori mengatakan, awal banjir di Dusun Mbedalem, Desa Besole pada 3 Oktober 2022, dan sampai saat ini sebanyak 100 warga dari 67 rumah masih terisolir akibat banjir setinggi dada orang dewasa.

Bacaan Lainnya

“Dulu awal terjadi banjir, air mencapai 70 centimeter (cm), bahkan 90 persen air sudah masuk ke rumah warga,” tuturnya.

Imam menjelaskan, selain itu ada sekitar 90 hingga 100 hektare lahan pertanian milik warga juga terendam banjir. Hal ini membuat ekonomi warga terhambat, akibat akses jalan satu-satunya terendam banjir setinggi 70 cm. Mereka hanya bisa menggunakan perahu BPBD Kabupaten Tulungagung untuk mengecek kondisi sekitar.

“Satu-satunya akses jalan kami terputus banjir. Akhirnya kami mencoba meminta bantuan perahu ke BPBD Tulungagung, untuk membantu mobilitas warga. Karena warga yang terisolasi juga banyak dari anak-anak sekolah,” jelasnya.

Pria 43 tahun itu, mengaku bahwa semenjak banjir, Pemkab Tulungagung belum pernah melakukan tinjauan. Meskipun hampir setiap hari warga selalu melaporkan kondisi banjir.

“Akhirnya warga berinisiatif untuk membuat posko bencana sendiri. Ini kami lakukan untuk berjaga-jaga jika air kembali tinggi lagi,” ujarnya.

Disinggung penyebab terjadinya banjir, Imam mengaku bahwa di wilayah tersebut minim sekali drainase. Di sisi lain, semenjak dibangunnya JLS, arah air drainase pasti ke pemukiman warga. Selain itu, banjir juga dipicu akibat curah hujan tinggi, disatu sisi banyak hutan yang sudah gundul.

“Memang solusi jangka panjang yang bisa dilakukan adalah membuat drainase yang lebar. Agar air bisa mengalir. Dan hal ini tentu tidak bisa diatasi oleg warga sendiri, melainkan harus ada tangan Pemkab Tulungagung,” pungkasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *