Panpel Persik Kediri Tak Penuhi Kesepakatan, Jurnalis Kediri akan Layangkan Surat ke PSSI

metaranews.co
Ketua PWI Kediri Bambang Iswahyoedi. (Hayyu Setyo/Metaranews)

Metaranews.co, Kediri- Sejumlah wartawan dari empat organisasi profesi di Kediri, bakal melayangkan surat pengaduan kepada PSSI. Sikap ini diambil dari kesepakatan AJI Kediri, PWI Kediri, IJTI Korda Kediri, dan PFI Surabaya, karena panitia pelaksana (Panpel) Persik Kediri tak menepati kesepakatan hasil pertemuan Senin (19/9/2022) lalu.

Hal ini berawal dari tindakan pemukulan yang dilakukan seorang youtuber yang memakai rompi pink di dalam Stadion Brawijaya. Padahal, identitas tersebut merupakan akses khusus profesi jurnalis fotografer, saat kompetisi Liga 1 Persik Kediri versus Arema FC di Stadion Brawijaya, Sabtu (17/9) lalu. Akibat dari ini, adanya tuduhan serius terhadap oknum media yang bertugas di Stadion Brawijaya. Setelah empat organisasi profesi jurnalis memberikan klarifikasi yang menyatakan tidak ada satu jurnalis yang memukul Aremania di Stadion Brawijaya, barulah panpel Persik Kediri mencari oknum youtuber yang melakukan pemukan tersebut. Hingga pada Selasa (20/9/2022) yang semestinya disepakati pertemuan antara jurnalis dengan oknum youtuber pada pukul 13.00. Namun, panpel tak dapat mendatangkan dengan alas an si youtuber merasa tertekan dan masih bekerja.

Bacaan Lainnya

Ketua PWI Kediri Bambang Iswahyoedhi, mengatakan ada dugaan itikad tindakan tidak baik dilakukan oleh pihak Panitia Pelaksana (Panpel) Persik Kediri, dalam pengungkapan kasus pemukulan yang diklaim oknum media. Pengungkapan tersebut bakal diadakan, namun di luar rencana kesepakatan. Akhirnya sejumlah wartawan menginisiasi pertemuan atau mediasi dengan Panpel Persik Kediri di Polres Kediri Kota.

“Pada saat melakukan mediasi untuk bertemu dan berkumpul, ternyata yang datang adalah para suporter,” kata Bambang, usai mediasi ke Polres Kediri Kota, Rabu (21/9/2022).

Dia mengungkapkan hasil mediasi di Polresta Kediri merupakan tindakan lanjut pengungkapan kasus tindak pemukulan suporter Aremania di Kediri. Akibat keikutsertaan suporter dalam pengungkapan proses tersebut.

Bambang menegaskan empat organisasi wartawan tengah berupaya baik melakukan pertemuan dan pernyataan sikap kepada manajemen Persik Kediri. Namun pada pelaksanaannya ada satu permasalahan baru, dibenturkan dengan kehadiran suporter. Dalam hal ini upaya pernyataan sikap belum terpenuhi.

“Ini yang perlu disayangkan, seolah-olah wartawan mencoba memberikan ruang, namun dibenturkan dengan pihak suporter,” jelasnya.

Kemudian permintaan maaf terduga pelaku pemukulan itu, yang menjadi salah satu tuntutan sikap juga dinilai sepihak. Hanya dilakukan oleh Panpel dan suporter Persik Kediri berjumlah ratusan, tanpa dihadiri wartawan.

“Bahwa wartawan diminta sebagai saksi oleh masyarakat, namun itu di endahkan. Kalaupun video itu disebarluaskan melalui medos dan sebagainya, tetapi tidak melalui media resmi kita. Orang bisa beranggapan itu hoaks, atau setingan,” ujarnya.

Menurutnya, bersama-sama kesepakatan empat organisasi AJI, PWI, IJTI Kediri, dan PFI Surabaya, bakal melayangkan surat ke PSSI, melaporkan tentang hal kejadian yang sebenarnya terjadi. Selain itu, sejumlah wartawan dari empat organisasi profesi akan memboikot pertandingan resmi home Liga 1 di Stadion Brawijaya.

“Semoga dengan poin-poin tersebut, semua ini bakal selesai. Kita tidak mencari siapa yang salah, tapi mencari siapa yang benar,” pungkasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *