Metaranews.co, Kediri – Tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022 lalu merupakan tragedy tragis dalam dunia sepak bola. Atas tragedi tersebut banyak pihak yang merasa bahwa masih banyak yang perlu dibenahi sehingga kompetisi harus di hentikan.
FIFA dan AFC Asia turut andil dalam tragedy kali ini, bersama Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mendesak untuk memperbaiki strukturisasi dalam pengelolaan sepak bola di tanah air.
Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) membentuk Satgas Transformasi Sepak Bola Indonesia bersama FIFA, AFC Asia, Polri dan beberapa Kementrian.
Ketua Umum PSSI Moch. Iriawan menjelaskan bahwa satgas tersebut dibentuk untuk menyelesaikan persoalan tragedi Kanjuruhan, sebelum dilanjutkannya kompetisi Liga 1 musim 2022/2023.
“Ada pembahasan action plan. Polri itu terkait sinkronisasi dengan aturan FIFA. Akan ada rapat lanjutan mengenai aturan yang dimiliki FIFA dan Polri. Satgas bekerja sesuai tugas dan fungsi masing-masing bidang,” kata Iriawan usai pertemuan di Jakarta, Kamis (13/10).
“Komunikasi dan koordinasi yang intens ini sudah merumuskan beberapa poin laporan awal yang kemudian akan kami laporkan kepada yang terhormat bapak Presiden Joko Widodo,” ucap sosok yang akrab disapa Iwan Bule tersebut.
Sosok ketua umum PSSI itu menjelaskan, bahwa satgas tersebut sudah merumuskan standar operasional, dan tentunya Presiden akan menerima laporan tersebut terkait standar operasional.
Selain itu, hal yang menjadi fokus terkait kelayakan pada stadion yang digunakan kompetisi. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat juga saat ini masih mengaudit kelayakan stadion seperti instruksi Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu.
Sumber: Goal.com, Media Indonesia