Metaranews.co, Kediri- Pengakuan seorang rompi pink di Stadion Brawijaya yang memukul Aremania cukup mengejutkan publik. Usai melakukan permintaan maaf melalui rekaman video yang difasilitasi Wakil Ketua LOC Persik Kediri, Tri Widodo, ia mengakui bahwa mengambil rompi pink tanpa sepengetahuan panitia pelaksana (panpel) dan media officer Persik Kediri. Padahal, semestinya sebagai identitas jurnalis fotografer di Stadion Brawijaya. Bahkan, syaratnya pun harus mendaftarkan diri dan mendapatkan persetujuan dari PT Liga Indonesia Baru (LIB). Namun, rompi tersebut nyatanya bisa lolos dari pengawasan manajemen Persik Kediri pada Sabtu (17/9/2022) lalu. Ia mengaku seorang konten kreator untuk youtube pribadi.
Lantas bagaimana seharusnya untuk mendapatkan rompi pink untuk fotografer tersebut?
Mendapatkan pertanyaan ini, Manajer Media and Public Relation PT LIB, Hanif Marjuni, menerangkan bahwa rompi tersebut tidak boleh sembarangan digunakan. Menurutnya, para jurnalis harus mendapatkan persetujuan dari PT LIB dan klub.
“Tidak diizinkan rompi fotografer untuk konten kreator. Harus untuk rekan rekan fotografer dari media yang sudah mendapatkan aproval dari LIB dan klub,” terang Hanif saat dikonfirmasi metaranews.co, Kamis (22/9/2022) siang.
Dua syarat yang jelas ialah mendapatkan persetujuan dari PT LIB dan klub yang sedang bertanding sebagai tuan rumah atau home base kota dari sebuah klub.
Terkait adanya kejadian rompi pink yang digunakan konten creator pada laga Persik Kediri melawan Arema FC di Stadion Brawijaya, Hanif mengaku akan menghubungi tim media Persik Kediri.
“Kami akan komunikasi dengan tim media dari Persik,” katanya.
Untuk diketahui, seorang pria dengan ‘Rompi Pink’ yang melakukan pemukulan terhadap salah satu Aremania di Stadion Brawijaya saat Persik Kediri melawan Arema FC sudah terungkap. Pelaku sempat mengeluarkan permintaan maaf lewat video pendek.
Diketahui, pelaku merupakan seorang suporter dan youtuber yang memang sengaja mengambil gambar saat pertandingan tersebut.
“Di sini dengan besar hati menyatakan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas perbuatan saya yang, telah saya lalukan pada pertandingan match Persik Kediri vs Arema FC,” ujarnya.
Dia juga mengaku dirinya merupakan youtuber amatir yang membuat video diunggah di kanal youtubenya.
“Saya merupakan penonton biasa yang membuat konten pribadi untuk YouTube pribadi saya. Permohonan maaf ini saya sampaikan terhadap korban. Untuk itu saya memohon maaf kepada pihak-pihak yang telah dirugikan dengan perbuatan saya kemarin, baik dari pihak suporter Persik Kediri atau pun yang lain,” tuturnya.
Selain itu, dia juga memohon maaf kepada jurnalis yang sempat menjadi sasaran Aremania karena ia memakai rompi yang diperuntukkan para pewarta foto.
“Pada rekan-rekan media yang meliput pertandingan tersebut baik dari pihak Kediri, Malang atau pun kota-kota lain. Kemudian saya menyadari tindakan saya tersebut mencoreng nama baik media, jurnalis, dan saya memohon maaf dengan sebesar-besarnya,” tuturnya.
Dia mengaku bahwa rompi ungu tersbut ia ambil tanpa ijin dari Panpel pertandingan maupun Media Official Persik Kediri.
“Saya memohon maaf juga kepada panita pelaksana pertandingan Persik Kediri. Yang mengambil rompi media tanpa sepengetahuan panpel, yang mana rompi tersebut seharusnya ditujukan kepada media,” katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, dalam pertandingan antara Arema FC melawan Persik Kediri di Stadion Brawijaya diwarnai aksi kericuhan suporter. Ini lantaran ada beberapa Aremania yang hadir dalam pertandingan tersebut.
Lantas usai kejadian itu satu video yang memperlihatkan sosok pria mengenakan rompi pink media melakukan pemukulan terhadap salah satu suporter Arema.