Sosok Bowo Wicaksono, Kapolsek Nyentrik yang Gemar Mendalang

metaranews.co
Kapolsek Pare, AKP Bowo Wicaksono yang gemar mendalang wayang untuk anak-anak. (Hayyu Setyo/Metara)

Metaranews.co, Kediri- Dengan seragam dinas kepolisian tak membuat Bowo Wicaksono terlihat garang. Meski berpangkat Ajun Komisaris Polisi (AKP), Bowo justru kerap memanfaatkan waktu-waktunya untuk dekat dengan masyarakat.

Sosok karismatik ini tak disangka mempunyai jiwa seni yang tak disangka-sangka. Seperti yang dilakukan AKP Bowo Wicaksono pada Rabu (9/11) kemarin di Balai Desa Darungan, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri untuk anak-anak TK Dharma Wanita dengan tema Pahlawanku, Teladanku.

Bacaan Lainnya

Ia membuat pertunjukan wayang karton untuk memperingati Hari Pahlawan Nasional. Alur cerita yang dibuatnya pun sangat tematik. Bowo memadukan cerita keseharian di lingkungan sekitar. Yakni, ia mengemas cerita untuk para anak usia dini agar rajin sekolah dan menyelipkan wayang dengan karakter pahlawan. Mulai dari Sukarno, Sudirman, Hasanuddin, Imam Bonjol, RA Kartini, dan lain-lain.

“Saya memang suka anak-anak,” ungkap Bowo.

Ia memahami betul bagaimana menarik perhatian anak-anak. Ia bak magnet bagi anak-anak. Bowo sangat jauh dari kesan galak atau bahkan menyeramkan. Saat memberikan cerita di Balai Desa Darungan itu, anak-anak malah tertawa mendengar cerita dan meminta hadiah.

Pria 44 tahun ini tak bisa dipungkiri gayanya mendongeng, mendalang, dan berkomunikasi sangat luwes. Sehingga, wajar bakatnya bertutur itu dapat menarik perhatian lawan bicara. Ternyata, bakat itu telah dipupuknya sejak dini juga.

Almarhum Sukirno, ayah dari Bowo yang membuat fondasi itu. Tak hanya unsur genetik dari sang ayah, ketika kecil Bowo sangat sering diajak ke pertunjukan wayang.

“Jadi dulu bapak saya itu memang guru SD, dan juga pemain karawitan. Memang sering jadi pemain gamelan di wayangan,” imbuh polisi kelahiran 8 Februari 1978 ini.

Properti wayang karton yang digunakan oleh Bowo untuk menghibur anak-anak ini pun dibuat dengan tangannya sendiri. Bowo menyadari bakatnya ini harus disalurkan dengan tepat. Apalagi profesinya sebagai anggota Polri. Sehingga, ia ingin memberikan layanan dengan inovasi yang dapat diterima masyarakat bawah.

Ia merasa tidak pernah rugi, ketika merogoh uangnya untuk memberikan hadiah dan membuat properti seperti wayang-wayang tersebut. Karena, kredo sebagai polisi ialah melayani masyarakat. Hal inilah yang membuat Bowo yakin bahwa ia harus bermanfaat untuk masyarakat sekitar di tempatnya bertugas.

“Yang penting itu masyarakat terlayani baik, kami sangat terbuka dan ingin terus mendengar masyarakat. Jadi inovasi seperti ini semoga bisa menginspirasi banyak orang,” pungkasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *