Keren! Pasangan di Jombang Ini Sukses Olah Gambas Jadi Spon Organik, Omzet Tembus Belasan Juta Rupiah

Spon Organik
Caption: Lutful Hakim saat melakukan pengemasan spon organik untuk dikirim ke pelanggan, Sabtu (14/1/2023)

Metaranews.co, Kabupaten Jombang – Usaha rumahan berupa pembuatan spon organik yang digeluti Lutful Hakim (43) bersama sang istri yakni Siti Jamaliah (40) kini mulai membuahkan hasil.

Lutful dan Siti Jamaliah merpakan warga Perumahan Denanyar Indah, Desa Denanyar, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.

Bacaan Lainnya

Spon organik garapan mereka kini telah tembus pasaran di Jombang hingga luar pulau Jawa. Omzet yang didapat pun bisa mencapai jutaan rupiah dalam sebulannya.

Usaha rumahan pasangan suami istri ini sudah berjalan dua tahun ini. Berawal dari mencoba mengolah bahan baku sayur gambas, Lutful ternyata bisa membuat spon organik yang biasanya dipakai untuk membilas gelas maupun piring di wastafel dapur.

Selain dipakai untuk mengurai sampah peralatan dapur, spon organik tersebut bisa dipakai sebagai spon mandi.

Lutful menuturkan, proses pembuatan dari gambas hingga menjadi spon organik bisa memakan waktu kurang lebih delapan hari.

Caranya, gambas Taiwan terlebih dahulu direndam dengan air, dan kemudian dikepruk memakai batang kayu, agar kulit sayur gambas ini terkelupas.

“Untuk ukuran bahannya bermacam-macam, rata-rata berukuran satu meter. Setelah dikepruk, gambas ini kembali direndam ke dalam air lagi kurang lebih tiga hari ke dalam drum. Selanjutnya usai getas dan dagingnya hilang, baru jadi serat-serat seperti loofa, lalu diproses penjemuran sampai mengering,” jelasnya, Sabtu (14/1/2023).

Setelah delapan hari, pasutri ini memeriksa kembali apakah serat-serat yang dikeringkan sudah benar-benar kering atau masih basah.

Jika sudah mulai mengering menjadi spon organik, maka bapak anak satu bersama istrinya itu akan melakukan proses finishing berupa pengemasan, untuk selanjutnya dikirim ke para pemesan baik offline maupun online.

“Pemasarannya selain dibeli sekitar Jombang juga banyak pembeli dari daerah lainnya, bahkan luar pulau seperti di Bali. Ada sebagian hotel juga yang selalu menjadi pelanggan kami, karena untuk dijadikan alat gosok badan yang disediakan di tiap kamar mandi hotel,” kata Lutful.

Lutful bersama istri dalam kurun waktu sebulan bisa memproduksi kurang lebih delapan ribu spon organik.

Untuk ukurannya berbagai macam, ada yang 10 sentimeter hingga 20 sentimeter. Sedangkan untuk harga jualnya berbeda-beda, tergantung jenis ukuran spon. Di antaranya ada yang dibanderol dengan harga Rp8 ribu sampai Rp12 ribu.

“Kalau untuk online kita menyediakan spon organik paket dengan isi lima maupun delapan. Kalau untuk delapan dihargai Rp50 ribu, jika ukuran panjang 20 sentimeter isi enam harganya Rp55 ribu. Untuk omzetnya selama sebulan rata-rata bisa sampai Rp15 juta, dan alhamdulilah hasil keuntungan ini bisa untuk kebutuhan keluarga dan usaha,” pungkasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *