Metaranews.co, Kediri – Di wilayah Kantor Bea Cukai Kediri kenaikan tarif cukai tak membuat industri rokok mandek.
Industri rokok terus tumbuh. Bahkan ada penambahan enam unit pabrik rokok baru pada tahun 2022 lalu.
Seksi Pelayanan Kepabeaan Cukai 1 Kediri, Navy Zawariq mengatakan, enam perusahaan baru tersebut tersebar di wilayah Nganjuk, Jombang, Kota dan Kabupaten Kediri.
“Total dari tahun 2022 kemarin ada 36 perusahaan tembakau, termasuk vape atau rokok elektrik. Penambahan enam perusahaan, dari sebelumnya ada 30 perusahaan,” kata Navy, Rabu (25/1/2023).
Navy tak menampik kebijakan cukai makin naik tiap tahunnya. Diperkirakan tahun depan juga diprediksi akan ada kenaikan cukai rokok seperti tahun-tahun sebelumnya.
Namun, dikatakan Navy, kenaikan tarif cukai tersebut paling banyak didominasi oleh jenis sigaret kretek mesin (SKM).
Sedangkan untuk produksi rokok jenis sigaret kretek tangan (SKT) mengalami kenaikan yang relatif kecil.
Potensi produksi rokok jenis SKT itulah yang peluangnya masih dilirik oleh para industri rokok.
Sementara pada tahun 2022 lalu, Navy menyebut terjadi penurunan produksi rokok jenis SKM hingga 10 persen.
“Kalau jenis produk mesin banyak penurunan produksi, tahun kemarin sampai 10 persen lebih. Kalau jenis tangan tidak banyak,” jelasnya.
Menurut Navy, adanya enam pabrik baru di wilayah Kantor Bea Cukai Kediri dilaterbelakangi karena beberapa faktor.
Selain menyasar jenis rokok SKT, kata Navy, pemilik pabrik baru tersebut juga melihat faktor kekondusifan daerah dan upah murah.
Apalagi, pemerintah telah mencabut aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) akibat pandemi Covid-19. Oleh karenanya, diprediksi industri rokok akan terus berkembang.
“Artinya kenapa memilih Kediri. Bahwa perusahaan di Kediri wilayahnya kondusif, kerja murah, dan peluang besar,” pungkasnya.