Terduga Simpatisan Teroris di Kota Malang Ditangkap Densus 88

Metaranews.co
Rumah kos terduga teroris di Jalan Dinoyo Permai, Kota Malang. (ist)

Metaranews.co, Malang- Detasemen Khusus (Densus) 88 menangkap salah seorang terduga teroris di Kota Malang. Tepatnya, penangkapan ini di sebuah rumah kos Jalan Dinoyo Permai, Kecamatan Lowokwaru, Senin (23/5) lalu.

Penangkapan ini dibenarkan oleh Kasatreskrim Polresta Malang Kota AKP Bayu Febrianto Prayoga membenarkan adanya penangkapan simpatisan teroris di Kota Malang tersebut. Akan tetapi ia tak mengetahui secara jelas tentang penangkapan tersebut.

Bacaan Lainnya

“Itu yang nangkap Mabes Polri langsung. Kami hanya diinfokan saja. Jadi sifatnya kami hanya diberitahu saja bahwa ada penangkapan dan saya ketemu tim mereka saja. Data yang bersangkutan langsung ke Mabes saja,” terangnya.

Sedangkan, Ketua RW 06, Kelurahan Dinoyo, Makky Trisuwanto mengakui adanya penangkapan tersebut. Ia terkejut ketika diminta petugas Densus 88 untuk proses penggeledahan. Ia menjadi saksi dalam penggeledahan dan pengambilan barang bukti.

Ia mengungkapkan ada belasan petugas dengan berlaras panjang mengamankan mulai ujung ujung gang di rumah kos terduga teroris.

“Penangkapannya saya tidak tau kapan tepatnya. Saya saat itu hanya sebagai saksi pengambilan barang bukti saja,” katanya, Selasa (24/5) siang.

Petugas, imbuhnya, tak menyampaikan secara rinci terkait kasus apa penggeledahan tersebut. Sebab, dia mengaku sebelumnya tak mengetahui ada kasus apa di rumah kos tersebut. Bahkan dia juga sempat mengira bahwa itu adalah penggeledahan kasus narkoba.

“Waktu petugas ngajak saya itu, petugas hanya menyampaikan bahwa saya sebagai Ketua RW setempat dimohon untuk ikut masuk ke dalam kamar kos yang bersangkutan dan menyaksikan isi dalam kamar itu,” paparnya.

Usai penggeledahan itu, petugas kemudian membawa keluar sejumlah barang bukti dari dalam kamar kos tersebut. Penggeledahan itu menurutnya berlangsung sekitar 1 jam mulai sekitar pukul 13.00 WIB hingga 14.00 WIB.

“Petugas sempat membawa laptop, flasdisk, 3 bendera syahadat berwarna hitam, busur panah, pisau komando, jaket loreng kayak tentara dan buku buku,” bebernya.

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *