Metaranews.co, Kediri – Salah satu tokoh Pondok Pesantren Lirboyo, KH Mahrus Aly akan diusulkan menjadi pahlawan nasional oleh sejumlah kelompok masyarakat dan Civitas Akademia Institut Agama Islam Tribakti (IAIT) Kediri.
Pengajuan gelar pahlawan Nasional ini bukan tanpa sebab. Kyai Mahrus dianggap mempunyai peran penting dalam merebut kemerdekaan dari tangan penjajah.
Budayawan Kediri, Imam Mubarok mengatakan, beberapa peran KH Machrus Aly dalam kemerdekaan Republik Indonesia diantaranya adalah pelucutan senjata di Kompitai DAI Nipon di Kediri tepatnya di sekitar Jalan Brawijaya Kota Kediri.
“Dalam pelucutan senjata itu KH Machrus Aly mengkomandoi 440 Santri Lirboyo bersama dengan Mayor Machfud dan Raden Abdul Rachim Pralatikrama,” jelas pria yang kerap disapa Gus Barok saat ditemui di Hotel Insumo Kota Kediri, Minggu (17/4/2022).
Gus Barok juga mengatakan, penyerbuan itu diawali ketika KH Mahrus Aly menunjuk salah satu santri yang bernama Syafi’i Sulaiman untuk menyusup ke Markas DAI Nipon.
“Salah satu santri Kyai Mahrus berhasil masuk dan memantau keadaan markas Nipon, lalu melaporkannya kepada Kyai Mahrus, kemudian pasukan santri berangkat melakukan invasi yang kemudian membuahkan kemenangan hanya dalam kurun waktu 3 jam,” jelasnya.
Dia melanjutkan, perjuangan lain selain penyerbuan Markas Kompitai KH Mahrus Aly juga mengobarkan semangat kepada santri untuk ikut berperang di peristiwa 10 November. Hal itu usai KH Hasyim Asy’ari mengumpulkan para Ulama Jawa Timur di Surabaya.
“Pada waktu itu Kyai Mahrus mengatakan, bahwa Kemerdekaan harus dipertahankan hingga titik darah penghabisan. Kemudian ia menginstruksikan kepada 97 santri untuk berangkat berjihat ke Surabaya,” katanya.
“Dan 97 santri itu berangkat dengan mengendarai truk. Para santri dibawah komando Kyai Mahrus berangkat ke Surabaya dengan hanya bersenjatakan bambu runcing. Dan ketika perang usai seluruh santri yang berangkat berhasil pulang dengan selamat,” tuturnya.
Gus Barok melanjutkan, pengajuan gelar pahlawan kepada KH Mahrus Aly telah dilakukan sejak tahun 2020. Namun saat itu terbentur pandemi.
“Tahun 2020 kita ajukan karena pandemi diundur karena pandemi. Dan akan diusahakan lagi setelah ini ketika semua sudah kondusif,” katanya.
Sementara itu, Anggota DPRD Jawa Timur, Erjik Bintoro mengatakan, pihaknya mendukung sepenuhnya pengajuan gelar pahlawan KH Mahrus Aly. Menurutnya sudah hal yang lumrah gelar tersebut disematkan, sebab dedikasi serta perjuangan berat telah dilakukan Kyai Mahrus Aly.
Erjik pun mengajak masyarakat khususnya kalangan Nahdliyyin untuk mendukung penyematan gelar pahlawan tersebut.
“Ini tentu perlu dukungan dari banyak partai politik, dan jelas ini harus dilakukan agar beliau KH Mahrus Aly karena beliau sangat berperan pada saat perang kemerdekaan,” tukasnya.(E2)