Metaranews.co, Kota Kediri – Guna menjawab tantangan zaman, Universitas Islam Kadiri (Uniska) terus memperluas langkahnya demi mewujudkan kampus berkelas internasional.
Hal itu diutarakan oleh Rektor Uniska, Prof. Dr. H. Bambang Yuliant, saat menggelar acara ngopi bareng di Kedai Kopi Papringan, Jalan Urip Sumoharjo No.58, Kaliombo, Kecamatan Kota, Kota Kediri, Senin (30/6/2025).
Dalam perbincangannya, Bambang, menyampaikan bahwa sederet program unggulan telah disiapkan Uniska Kediri.
Salah satu program tersebut yakni dengan menjalin kerja sama dengan mitra global, yang kedepannya akan fokus pada penyaluran tenaga kerja ke luar negeri.
“Kami sudah menggandeng berbagai lembaga, termasuk mitra global yang fokus pada penyaluran tenaga kerja ke Jepang,” ujar Bambang.
Tak sekadar seremonial, Bambang juga telah menyiapkan program khusus pelatihan bahasa asing secara serius, yakni bahasa Jepang, Mandarin, hingga berbagai bahasa lainnya.
Program ini diharapkan dapat menjadi pintu masuk menuju pasar global, khususnya bagi mahasiswa yang ingin bekerja di luar negeri.
Di sisi lain, Bambang juga mengatakan bahwa pembangunan Uniska Convention Center (UCC) sudah bisa digunakan pada akhir Oktober 2025 ini.
“Uniska juga akan mendirikan Uniska Business Center (UBC), yakni sebuah pusat pengembangan kewirausahaan bagi mahasiswa dan civitas akademika,” terangnya.
Inisiatif ini, kata Bambang, bakal menjadi sumber pembiayaan baru, agar Uang Kuliah Tunggal (UKT) tetap terjangkau dan tidak memberatkan masyarakat.
“Kami ingin mahasiswa memiliki jiwa entrepreneur. Maka kami rintis bisnis center dan agrotekno park untuk menopang pembiayaan kampus, tanpa harus mengandalkan UKT yang tinggi,” jelasnya.
Dari sektor pertanian tak luput dari perhatian, Uniska kini juga tengah mengembangkan Agrotekno Park sekaligus merintis pabrik pupuk skala kecil.
Pusat laboratorium kimia kampus juga saat ini sudah beroperasi dan menerima layanan uji laboratorium.
“Kita ingin pertanian menjadi salah satu penopang utama pendanaan kampus. Mimpi kami, pertanian modern ini akan menghasilkan banyak hal yang berguna,” tambahnya.
Dalam hal promosi, Bambang mengakui bahwa pemasangan baliho dan iklan media konvensional tidak terlalu efektif dibandingkan branding lewat media sosial.
“Kami melihat media sosial punya dampak besar dalam membentuk citra kampus. Promosi dari mulut ke mulut justru seringkali lebih kuat,” tutur Bambang.
Terakhir, Bambang menekankan bahwa arah pembangunan kampus tidak hanya untuk menambah jumlah mahasiswa sebanyak-banyaknya, tetapi juga mengangkat kualitas dan daya saing lulusan melalui program internasionalisasi.