Metaranews.co, Samarinda – Transformasi pendidikan kejuruan menjadi keharusan di tengah derasnya arus digitalisasi. Ketua Panitia Khusus (Pansus) Raperda Penyelenggaraan Pendidikan DPRD Kalimantan Timur, Sarkowi V Zahry, menegaskan pentingnya penguatan jurusan berbasis teknologi di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai langkah konkret menghadapi tantangan global.
Pernyataan ini disampaikan usai Rapat Paripurna ke-25 DPRD Kaltim, pada Senin (21/7/2025), saat membahas arah finalisasi Raperda Penyelenggaraan Pendidikan. Sarkowi menilai pendekatan pendidikan di Kaltim harus bergeser dari sekadar administratif ke arah solusi konkret berbasis inovasi.
“Pendidikan tidak hanya mencetak ijazah, tapi harus menciptakan solusi. Karena itu kita mendorong adanya inovasi dalam manajemen dan kurikulum lembaga pendidikan agar selaras dengan kebutuhan zaman,” katanya.
Ia menekankan bahwa jurusan teknologi informasi dan digital di SMK bukan lagi sekadar opsi, melainkan kebutuhan mendesak. Menurutnya, SMK harus menjadi ujung tombak dalam mencetak tenaga kerja terampil yang mampu menjawab tuntutan revolusi industri dan perkembangan digital.
“Contoh digitalisasi. Nah kita dorong SMK sebagai sekolah pengembangan jurusan yang berkaitan dengan teknologi,” ujar Sarkowi.
Langkah ini, tambahnya, tidak hanya membuka peluang kerja lebih luas, tapi juga membekali lulusan dengan kompetensi tinggi untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi. Pendidikan vokasi berbasis teknologi disebutnya sebagai aset strategis Kaltim, terutama sebagai penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN).
Menurut Sarkowi, tantangan pendidikan kini bukan sekadar mengikuti kecepatan perubahan teknologi, tapi juga menghadirkan kurikulum dan manajemen pendidikan yang adaptif serta inovatif.
Pembaruan kurikulum dan peningkatan infrastruktur teknologi di lembaga pendidikan vokasi dipandang sebagai investasi penting untuk membangun ekosistem sumber daya manusia unggul di Kalimantan Timur.
Dengan penguatan SMK berbasis teknologi, DPRD Kaltim berharap daerah ini tak hanya menopang IKN secara geografis, tapi juga menyuplai tenaga profesional yang siap bersaing di era digital. (ADV).