Metaranews.co, Kabupaten Kediri – Satresnarkoba Polres Kediri mengamankan ribuan botol miras dari hasil operasi penyakit masyarakat (Pekat) Semeru tahun ini.
Total ada 1.389 botol mkiras berbagai merek dan dua buah jeriken berisi arak diamankan.
Kasat Narkoba Polres Kediri, AKP Roni Robi Harsono menuturkan, ribuan botol miras itu diamankan dari sejumlah titik lokasi, dengan dibantu Polsek jajaran Polres Kediri.
“Ribuan botol miras ini kita juga dibantu ungkap dari Polsek jajaran Polres Kediri,” kata Roni, Jumat (7/4/2023).
Selama operasi Pekat Semeru 2023 ini, pihak Satresnarkoba Polres Kediri menyita sebanyak 1.389 botol miras berbagai jenis.
Di antaranya gedang klutuk 316 botol ukuran 1,5 liter, arak jowo 72 botol ukuran 1,5 liter, gedang klutuk 17 botol ukuran 0,6 liter, arak bali 166 botol ukuran 0,6 liter,dan alexis 36 botol ukuran 1,5 liter.
Selanjutnya, pihak kepolisian juga mengamankan miras tiga botol ukuran 0,6 liter, arak jowo 150 botol ukuran 1500 mililiter, baceman 36 botol, bintang kuntul 215 botol, anggur merah 42 botol.
Berikutnya ada arak jowo 56 botol ukuran 600 mililiter, arak bali 43 botol, vodka 50 botol, bintang 29 botol, dan leci 8 botol.
Selain itu, mereka juga menganankan jenis miras klutuk 14 botol, arak bekonang 42 botol, anggur putih tiga botol, cukrik lima botol ukuran 1500 mililiter, bintang kuntul 49 botol.
Lalu guinnes dua botol, arak delapan botol ukuran 1500 mililiter, satu arak botol ukuran 600 mililiter, dan kimhoa enam botol.
Tak hanya itu, jajaran Satresnarkoba Polres Kediri juga mengamankan kholesom satu botol, tomi stanley lima botol, wisky tiga botol, ciu 11 botol, dan arak solo dua jeriken.
“Barang bukti ribuan miras hasil operasi pekat ada 104 orang yang diduga menjual minuman keras,” jelas Roni.
Terkait peredaran miras ini, Roni mengimbau kepada masyarakat untuk selalu bersama-sama mewujudkan situasi Kamtibmas yang aman dan kondusif.
“Tidak hanya di bulan Ramadan, operasi miras ini akan terus dilakukan demi menjaga situasi Kamtibmas yang aman dan kondusif. Karena miras ini juga salah satu faktor atau potensi terjadinya hal yang tidak diinginkan,” pungkas Roni.