Metaranews.co, Kabupaten Jombang – Kasus diare di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, mengalami tren peningkatan selama musim kemarau ini. Hal tersebut berkaitan dengan sumber air yang mengering dan terpaparnya bakteri.
Dinas Kesehatan Jombang mencatat pada bulan Agustus 2023 terjadi peningkatan diare sebanyak 2.621 kasus, meningkat di banding bulan Juli sebanyak 2.531 kasus.
“Untuk bulan September 2023 ada penurunan sedikit, yakni 2.542 kasus diare,” jelas Sekretaris Dinas Kesehatan Jombang, Syaiful Anwar, Senin (16/10/2023).
Menurutnya, dari semua kasus diare di Kabupaten Jombang, 30 persennya merupakan pasien balita.
Syaiful menyebut hal itu sebenarnya sudah diprediksi saat awal El Nino, karena sumber air yang mengering dan terdapatnya bakteri.
“Dari hasil laboratorium ada bakteri ecoli yang mencemari air. Namun itu masih di bawah ambang normal,” katanya.
Adapun yang menjadi faktor utama, diungkapkan Syaiful, adalah daya tahan tubuh serta kebersihan makanan.
“Biasanya kan kalau cuaca panas, minumnya es. Kurang air putih dan kondisi makanan kurang bersih, karena kurang air tidak dicuci dulu,” tandasnya.
Kondisi kurang bersihnya makanan bisa menyebabkan diare pada orang yang mengonsumsinya.
Untuk itu, Syaiful mengimbau masyarakat turut menjaga kesehatan saat cuaca panas, karena diprediksi kondisi ini masih akan berlangsung lama.
“Jaga pola makan, konsumsi makanan yang sehat. Kalau ada keluhan segera periksakan ke Puskesmas terdekat,” pungkas Syaiful.