Metaranews.co, Kabupaten Jombang – Istri Presiden ke-4 RI KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Sinta Nuriyah Wahid, menyebut sang suami bukan hanya pahlawan nasional, melainkan sosok yang telah lama menjadi pahlawan rakyat di hati masyarakat Indonesia.
Hal itu disampaikan Sinta saat berziarah ke makam Gus Dur di Kompleks Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, Selasa (11/11/2025).
Ia datang bersama putrinya, Yenny Wahid, serta didampingi pengasuh Ponpes Tebuireng, KH Abdul Hakim Mahfudz.
Ziarah ini berlangsung sehari setelah Presiden Prabowo Subianto secara resmi menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada Gus Dur di Istana Negara, Jakarta.
Menurut Sinta, penghargaan dari negara merupakan bentuk penghormatan atas perjuangan Gus Dur di berbagai bidang. Namun, baginya, Gus Dur sudah lebih dulu mendapat tempat istimewa di hati rakyat.
“Yang selalu dikunjungi, diberi doa, dan ditaburi bunga bukan sekadar pahlawan nasional, tapi pahlawan rakyat. Gus Dur selamanya akan hidup di hati rakyat,” tutur Sinta.
Ia menambahkan, pemikiran Gus Dur tentang kemanusiaan, keadilan, demokrasi, dan toleransi akan terus menjadi napas perjuangan bangsa.
“Gus Dur meninggalkan warisan besar. Pemikirannya tidak akan pernah runtuh, karena masih hidup dalam masyarakat,” ujarnya.
Dalam refleksinya, Sinta menilai kondisi bangsa saat ini masih berproses mencari arah.
“Bangsa ini seperti pusaran angin yang belum menemukan pegangan kuat untuk menjadi tenang,” katanya.
Sementara itu, Yenny Wahid turut menyampaikan rasa syukur atas penghargaan yang diberikan pemerintah. Ia berharap nilai-nilai perjuangan ayahandanya terus diteruskan oleh generasi muda.
“Gus Dur berjuang bukan untuk gelar atau jabatan, tapi dari hati nurani demi keadilan dan kemanusiaan. Itu yang akan terus dikenang rakyat Indonesia,” tutur Yenny.






