Metaranews.co, Kediri- Temuan dugaan situs perirtaan Tanjung di proyek bandara Kediri mendapatkan jawaban dari Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kediri, Dodi Purwanto. Kabarnya, pihak proyek pembangunan Bandara Dhoho Kediri telah mengubah arah runway atau landasan pacu di area situs pertirtaan Tanjung.
Ketua DPRD Kabupaten Kediri Dodi Purwanto, menyebut secara secara DED atau detailed engineering design awal, dipastikan temuan situs tersebut terdampak lintasan runway bandara. Namun, pihak proyek bandara melakukan pergeseran arah ke utara untuk melindungi situs tersebut.
“Pada desain yang kedua mestinya kena, lalu ada pergeseran agak ke utara, akhirnya tidak kena. Masih dilindungi,” kata Dodi, saat dikonfirmasi metaranews.co, Selasa (23/8/2022).
Baca juga: Ada Kesepakatan Situs di Area Proyek Bandara Kediri Wajib Dipelihara
Dia menjelaskan pemaparan desain arah runway Bandara Dhoho Kediri ini diubah sebanyak dua kali. Mulanya, runway bandara diubah karena pertimbangan dan masukan ahli kedirgantaraan. Dikarenakan, faktor dari dampak angin dan beberapa alasan lain menjadi alasan utama perubahan desain. Kemudian, alasan perubahan kedua ialah adanya pertimbanganpenemuan situs di proyek bandara tersebut yang masuk wilayah Dusun Tanjung, Desa/ Kecamatan Grogol.
“Sudah 2 kali, dulu arah dari Bulusari Dusun Pojok, arahnya ke Jatirejo, pada desain pertama masa bupati lama. Karena berisiko, akhirnya di ubah ke arah timur, dari Grogol ke Gunung Butak,” jelasnya.
Baca juga: Seperti di Malang, Dilema Temuan Situs Petirtaan Tanjung di Area Proyek Bandara Kediri
Dodi mengaku awal mula temuan situs ini diketahui oleh masyarakat sekitar, sehingga ia turut melakukan pendampingan ke pemerintah daerah. Dari penyampaian sejumlah pemuda dan warga atas situs batu bata berukuran besar disinyalir menjadi benda bersejarah.
Atas temuan tersebut, Dodi meneruskan kepada pihak Dinas terkait, Dinas Budaya dan Pariwisata. Kemudian juga sempat direspon oleh sejumlah komunitas pegiat sejarah wilatah Kediri.
Bahkan sempat dikomunikasikan ke Balai Perlindungan Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur, sampai turun ke lokasi pengecekan temuan.
Baca Juga: Pegiat Sejarah Prihatin Situs di Area Proyek Bandara Kediri Dikeruk
Selain temuan tumpukan batubata, disebutkan juga adanya lokasi makam yang diyakini sebagai tokoh pembuka tempat sekitar, yang saat ini dijadikan punden.
“Posisinya diselatan runway. Kalau dari jalan baru, lurus mentok ada jalan kecil yang hanya dapat dilewati satu sepeda motor. Disitu terdapat pohon besar, posisi temuan disekitar itu, temuan tumpukan batubata sebelah sungai,” paparnya.
Lebih lanjut, terkait keberadaan benda bersejarah diareal Proyek PSN Bandara Dhoho Kediri ini, disebutkan Dodi belum ada pembicaraan lanjutan di tingkat DPRD. Mengingat bidang bersejarah, seluruhnya menjadi tanggung jawab BPCB sebagai wadah benda Cagar budaya.
“Di DPRD belum ada pembicaraan terkait perlindungan ini, kami tetap menunggu dari yang berhak memberikan adalah Balai Trowulan (BPCB),” pungkasnya.