Metaranews.co, Tips – Belakangan ini warganet di Media Sosial banyak membahas tentang Panic Attack dan Anxiety. Menurut beberapa pakar dua serangan psikologis ini berbeda. Pun demikian dengan cara penanganannya.
Berikut definisi Panic Attack dan Anxiety;
Anxiety atau kecemasan merupakan bagian dari respon emosional dan protektif yang tertanam dalam tubuh manusia.
Merujuk pada buku Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, Fifth Edition (DSM-5), mendefinisikan kecemasan atau Anxiety sebagai gangguan kejiwaan umum.
Kecemasan biasanya dikaitkan dengan antisipasi situasi stres, pengalaman, atau peristiwa. Ini mungkin datang secara bertahap.
Sementara, serangan panik menurut pakar Psikologi Cathy Frank M.D merupakan serangan panik terjadi secara spontan, terjadi tanpa alasan dan bukan sebagai respons terhadap situasi stres, dan tidak dapat diprediksi.
Saat serangan ini datang, seseorang mengalami ketakutan yang luar biasa, merasa seperti sedang sekarat, dan kehilangan kendali atas tubuh dan pikirannya.
Perbedaan Gejala
Serangan panik datang tiba-tiba tanpa pemicu yang jelas. Gejala cenderung memuncak setelah 10 menit, dan kemudian secara bertahap mereda.
Dalam beberapa kasus, kondisi ini juga bisa terjadi secara berurutan, sehingga tampak bertahan lama. Gejalanya meliputi:
Detak jantung cepat, Sakit dada Pusing, Hot flashes atau perasaan hangat yang tiba-tiba di bagian tubuh tertentu, Mual, Mati rasa atau kesemutan pada ekstremitas (anggota tubuh), Menggigil, Sesak napas, Sakit perut, Berkeringat, Perasaan tercekik atau mati lemas, Merasa di luar kendali, Rasanya ingin menjadi gila, Tiba-tiba takut mereka akan mati.
Sementara gejala kecemasan biasanya muncul setelah serangkaian periode kekhawatiran yang berlebihan. Gejala dapat menjadi lebih jelas dalam beberapa menit atau jam, dan biasanya kurang intens daripada serangan panik. Beberapa tandanya antara lain:
Mudah terkejut, Sakit dada, Pusing, Mulut kering, Kelelahan, Takut, Sifat lekas marah, Kehilangan konsentrasi, Sakit otot, Mati rasa atau kesemutan pada ekstremitas, Detak jantung cepat, Kecemasan, Sesak napas, Gangguan tidur, Perasaan tercekik atau mati lemas, Khawatir dan tertekan.
Gejala kecemasan sering berlangsung lebih lama daripada gejala serangan panik. Gejala ini mungkin bertahan selama berhari-hari.
Faktor Risiko
Perbedaan antara serangan panik dan kecemasan adalah keduanya memiliki faktor risiko yang sama, seperti:
- Mengalami trauma atau menyaksikan peristiwa traumatis, baik sebagai seorang anak atau sebagai orang dewasa
- Mengalami peristiwa kehidupan yang penuh tekanan, seperti kematian orang yang dicintai atau perceraian
- Mengalami stres dan kekhawatiran yang berkelanjutan, seperti tanggung jawab pekerjaan, konflik keluarga, atau masalah keuangan
- Hidup dengan kondisi kesehatan kronis atau penyakit yang mengancam jiwa
- Memiliki gangguan kesehatan mental lain seperti depresi
- Memiliki anggota keluarga dekat yang juga mengalami kecemasan dan serangan panik
- Mengkonsumsi obat-obatan atau alkohol
- Orang yang mengalami kecemasan berada pada peningkatan risiko mengalami serangan panik. Namun, memiliki kecemasan tidak berarti Anda akan mengalami serangan panik.
Cara Mencegah Serangan Panik dan Kecemasan
Setelah mengetahui perbedaan antara serangan panik dan kecemasan dari ulasan di atas, ada cara untuk mencegah serangan panik dan kecemasan.
Perubahan gaya hidup adalah salah satu cara yang dapat membantu Anda mencegah serangan panik dan kecemasan serta dapat mengurangi gejala saat serangan terjadi:
- Kurangi dan kelola sumber stres dalam hidup Anda
- Pelajari cara mengidentifikasi dan menghentikan pikiran negatif
- Lakukan olahraga secara teratur
- Berlatih meditasi atau yoga
- Makan makanan yang seimbang
- Batasi konsumsi alkohol dan kafein serta penggunaan obat-obatan