Dinkes Kabupaten Kediri Imbau Warga Plosolor Tak Konsumsi Air Sumur yang Diduga Tercemar Limbah

Kediri
Caption: Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri, Dr Ahmad Khotib, saat ditemui METARA, Rabu (16/4/2025). Doc: Metaranews.co/ M Nasrul

Metaranews.co, Kabupaten Kediri – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kediri, Jawa Timur, mengimbau masyarakat Desa Plosolor, Kecamatan Plosoklaten, yang terdampak pencemaran untuk sementara waktu tidak mengonsumsi air sumur tersebut.

Dinkes Kabupaten Kediri meminta warga menunggu hasil uji laboratorium, untuk memastikan apakah air sumur milik mereka layak dikonsumsi.

Bacaan Lainnya

Sebagaimana diketahui, air sumur sejumlah warga Plosolo diduga tercemar akibat pembuangan blotong, limbah padat sisa pengolahan tebu yang dibuang di lahan Hak Guna Usaha (HGU) yang berjarak hanya belasan meter dari permukiman warga.

Pantauan di lapangan menunjukkan air sumur warga bercampur dengan limbah berwarna cokelat kehitaman, dan mengeluarkan aroma menyengat seperti karat. Kondisi ini jelas mengindikasikan bahwa air tersebut tidak layak untuk dikonsumsi.

Kepala Dinkes Kabupaten Kediri, Ahmad Khotib, saat dikonfirmasi menegaskan bahwa air yang telah tercemar tidak layak digunakan untuk keperluan sehari-hari, termasuk mandi, mencuci, maupun dikonsumsi.

“Apalagi kalau sampai merubah warna serta bau dari alamiahnya air itu sendiri,” kata Khotib, Rabu (16/4/2025).

Menurut Khotib, imbauan ini seharusnya sudah dipahami oleh masyarakat, mengingat air yang tercemar limbah jelas tidak aman untuk digunakan.

Menanggapi hasil sementara yang diperoleh komunitas lain terkait pencemaran ini, Khotib menyatakan bahwa ia belum sepenuhnya mengetahui secara detail hasil tersebut.

“Itu ahli lingkungan yang mengerti, mungkin saya harus banyak-banyak belajar mengenai hal itu,” ujarnya.

Namun prinsipnya, lanjut Khotib, jika zat-zat logam terkandung dalam air dan dikonsumsi dalam jangka waktu lama, maka kadarnya akan terus meningkat dan mengendap di dalam tubuh.

“Butuh kadar yang tinggi untuk mempengaruhi organ, bila tertelan sedikit belum bisa mempengaruhi organ tubuh. Tergantung jenis logam atau senyawanya. Detail masing-masing saya tidak hafal, harus buka-buka referensi lagi,” ungkapnya.

Kendati demikian, ia tetap menekankan agar masyarakat di wilayah terdampak selalu berhati-hati dalam menggunakan air yang tercemar tersebut.

Dikhawatirkan air tersebut dapat merusak atau memberikan pengaruh serius pada organ tubuh, terutama pada sistem pencernaan.

Pos terkait