Jurus Pemkab Promosikan Kopi dari 3 Lereng Gunung di Kediri

Kediri
Caption: Suasana Festival Kopi di Convention Hall Simpang Lima Gumul (SLG) Kediri, Kamis (24/8/2023). Doc: Anis/Metaranews.co

Metaranews.co, Kabupaten Kediri – Perwakilan tiga wilayah perkebunan penghasil kopi unjuk gigi pada Festival Kopi di Convention Hall Simpang Lima Gumul (SLG) Kediri, Kamis (24/8/2023).

Ketiga wilayah tersebut berada di tiga lereng, yakni Gunung Wilis, Gunung Kelud, dan Gunung Anjasmoro.

Bacaan Lainnya

Kabid Pengelolaan Perkebunan Dinas Pertanian dan Perkebunan (Dispertabun) Kabupaten Kediri, Nugroho Hery Prastowo mengatakan, kopi yang dihasilkan dari ketiga titik tersebut memiliki ciri khas, dan punya varietas unggulan masing-masing.

Dari lereng Gunung Wilis dikenal menghasilkan kopi arabika dan robusta.

“Sedangkan lereng Gunung Kelud merupakan tempat robusta dan excelsa dibudidayakan. Terakhir di lereng Gunung Anjasmoro, dikenal sebagai penghasil kopi arabika, robusta, dan excelsa,” kata Nugroho, Kamis (24/8/2023).

Nugroho menerangkan, kopi varietas robusta lah yang paling banyak ditanam di ketiga wilayah tersebut.

Menurut data Dispertabun Kabupaten Kediri, kopi varietas robusta ditanam di lahan seluas 423 hektare, kopi varietas arabika seluas 48 hektare, dan kopi varietas excelsa seluas 83 hektare.

Nugroho menyebut kopi varietas arabika menjadi andalan Kabupaten Kediri. Sebab, sudah menembus pasar ekspor di antaranya ke Dubai, Uni Emirat Arab, pada akhir 2022 lalu.

“Andalan Kabupaten Kediri adalah arabika, karena bisa masuk pasar ekspor,” tambahnya.

Ia berharap dengan adanya Festival Kopi yang berlanhgsung selama tiga hari, sejak Selasa (22/8/2023) hingga Kamis (24/8/2023), dapat membantu promosi sektor perkebunan kopi di Kediri.

“Jadi festival kopi hari ini bertujuan mem-branding kopi Kediri. Kedua, kita juga meningkatkan kesejahteraan para petani. Dari hulu petani kopi, kita hubungkan ke hilir kepada anak-anak kafe, sehingga nanti pemasarannya akan terus berkesinambungan,” pungkasnya.

Pos terkait