Metaranews.co, Kota Kediri – Kampung tahu di Jalan Letjend Suparman, Kelurahan Tinalan, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, Jawa Timur, bersolek dengan deretan rombong sentra penjualan baru.
Total ada 15 rombong di sentra penjualan tahu yang berasal dari hibah dana Pokok Pikiran (Pokir) DPRD yang disalurkan melalui Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdaganggan Kota Kediri, Kamis (8/2/2024).
“Jadi dengan memfasilitasi perajin tahu dengan membentuk kawasan penjualan di Kelurahan Tinalan ini, kami berharap Kota Kediri sebagai Kota Tahu lebih dikenal luas oleh masyarakat,” ujar Wakil Ketua Komisi C DPRD Kota Kediri, Ashari.
Ashari mengatakan, selama ini masyarakat luas belum banyak yang mengetahui keberadaan produksi tahu di Kelurahan Tinalan, Kecamatan Pesantren, ini.
Meski sudah ditetapkan sebagai Kampung Tahu, Kelurahan Tinalan belum mempunyai stan khusus untuk penjualan produk karena akses yang sempit berada di gang kelurahan.
Menurut Ashari, ketika banyak pengunjung luar kota yang singgah menggunakan kendaraan besar, kerab kali rombongan tersebut tidak bisa masuk dan kesusahan.
“Sehingga kita berinisiatif untuk membangun sentra penjualam di pinggiran jalan besar ini,” jelasnya.
Selanjutnya, Ashari menyebut jika 15 rombong yang dihibahkan tersebut berhasil dikembangkan oleh masyarakat setempat, maka tidak menutup kemungkinan dilakukan penambahan rombong.
“Kita ingin di Jalan Letjend Suparman ini akan menjadi sentra penjualan industri tahu di Kota Kediri,” paparnya.
Sementara itu, salah satu penerima rombong sekaligus Ketua Kelompok Masyarakat (Pokmas), Eli Sensusiono, menyampaikan terima kasih atas perhatian yang diberikan ke Kampung Tahu.
Eli berkisah, penamaan Kampung Tahu di Kelurahan Tinalan ini bermula dari seorang warga setempat bernama Mbah Karyo yang merintis usaha produksi tahu sekitar tahun 1950.
Mbah Karyo merupakan mantan pekerja dari Bah Kacung, pelopor pembuat tahu pertama di Kediri sekitar tahun 1912. Nama asli Bah Kacung adalah Lauw Soen Hoek.
Menurut Eli, usaha produksi tahu di Kelurahan Tinalan ini diwarikan secara turun-temurun, hingga kini berdiri sentra produksi tahu yang tersebar di 19 lokasi.
“Saya sudah beetemu dengan cucunya, Mbah Karyo yang pertama mendirikan produksi tahu di Kelurahan Tinalan ini,” tutur Eli.