Nestapa Petani Cupang Kediri, Gagal Penen hingga Merugi Ratusan Juta!

Petani Cupang Kediri
Caption: Ketua Pokdakan Mina Maju Mandiri Kelurahan Ketami, Santoso, Rabu (21/5/2025). Doc: Metaranews.co/Darman

Metaranews.co, Kota Kediri – Perubahan suhu antara siang dengan malam hari yang ekstrem di Kota Kediri, Jawa Timur, yang berkisar antara 22°C hingga 31°C mempengaruhi produktivitas petani cupang di Sentra Budidaya Ikan Cupang Kelurahan Ketami, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri.

Ketua Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Mina Maju Mandiri Kelurahan Ketami, Santoso mengungkapkan, sejak bulan Februari hingga awal Mei 2025 petani ikan merasakan dampak perubahan cuaca yang ekstrem.

Petani ikan di sentra ini mengalami gagal panen karena benih cupang mati akibat serangan jamur, bakteri hingga virus yang dipicu perubahan suhu yang tinggi di siang hari, sementara di malam hari suhu turun drastis.

“Sejak bulan Februari hingga awal Mei ini bibit-bibit yang akan kita panen itu gagal. Faktor cuaca mengakibatkan timbulnya jamur, bakteri, dan virus yang mengakibatkan benih mati,” tutur Santoso saat ditemui Metaranews.co di kolamnya, Rabu (21/5/2025).

Serangan jamur, bakteri, dan virus tersebut rentan terhadap benih cupang yang berusia tujuh hari hingga 10 hari. Namun tak jarang ikan berusia dua bulan hingga tiga bulan tak luput dari serangan penyakit.

“Untuk benih yang mati antara umur tujuh hingga 10 hari. Tapi tidak menutup kemungkinan bibit yang waktunya panen (usia 20 hari) besok, hari ini mati mendadak,” imbuhnya.

Kondisi ini dialami hampir semua Anggota Pokdakan Mina Maju Mandiri yang beranggota 17 petani cupang.

Puncak serangan penyakit ini terjadi pada bulan April 2025 lalu. Kerugian Pokdakan Mina Maju Mandiri akibat kondisi ini mencapai ratusan juta rupiah setiap bulannya.

“Kalau saya kerugian antara 15 hingga 20 juta rupiah, kalau kerugian kelompok itu ya banyak. Rata-rata produksi setiap anggota per bulannya kan mencapai 50 ribu ekor, bahkan ada yang produksinya diatas 100 ribu ekor per bulan,” jelasnya.

Untuk mengatasi serangan penyakit tersebut, Santoso melakukan beberapa langkah di antaranya mengosongkan kolam selama tujuh hari, dan dibersihkan menggunakan pembasmi jamur dan bakteri.

Lalu dilakukan perawatan induk secara intensif dengan mengganti air pada wadah, kemudian diberikan garam atau pembasmi bakteri, parasite, dan jamur pada air dalam wadah hingga regenerasi indukan.

Para petani biasanya menjual benih cupang umur 20 hari seharga Rp 100 hingga Rp 300, sedangkan benih besar dijual Rp 700 hingga Rp 1000. Sementara untuk cupang dewasa mulai harga Rp 2.000 hingga Rp 20.000, tergantung jenisnya.

Produksi petani sentra ikan cupang ini tidak hanya dipasarkan di Kediri saja, namun juga tembus pasar Blitar, Tulungagung, Jombang, Mojokerto, Sidoarjo, Tuban, Bandung, Malang, bahkan pasar luar negeri seperti Belanda, Cina, dan Thailand.

Pos terkait