Seluruh Korban Longsor di Kali Putih Blitar Ditemukan

Blitar
Caption: Petugas gabungan saat mengevakuasi jasad korban di Kali Putih, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Selasa (18/2/2025). Doc: Bahtiar/Metaranews.co

Metaranews.co, Kabupaten Blitar – Hari kedua proses pencarian penambang pasir yang tertimbun tebing longsor di Aliran Lahar Kali Putih, Desa Karangrejo, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, akhirnya membuahkan hasil.

Jenazah Nurkholis, warga Desa Penataran, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, berhasil ditemukan dan dievakuasi oleh tim gabungan, Selasa (18/2/2025).

Bacaan Lainnya

Penemuan jenazah korban ini mengakhiri operasi pencarian atas dua orang korban tertimbun longsor tebing sejak hari Minggu lalu.

“Korban terimbun longsor berjumlah dua orang, sudah berhasil diketemukan dan dievakuasi. Hari pertama menemukan korban Rohman, dan hari kedua menemukan korban Nurkholis,” jelas Kasi Humas Polres Blitar, Iptu Putut Siswahyudi.

Putut menambahkan, proses pencarian dua korban longsor tebing dimulai sejak Senin kemarin.

Operasi pencarian melibatkan tim gabungan dari kepolisian, TNI AD, BPBD Kabupaten Blitar, SAR Batu, dibantu relawan dan warga.

Proses pencarian menggunakan alat berat, mengingat banyaknya material longsor dan lokasinya yang sangat sulit.

Pencarian hari kedua ini dimulai sejak Selasa (18/2/2025) pagi, dan jenazah korban Nurkholis berhasil ditemukan sekitar pukul 12.50 wib. Selanjutnya jenazah dievakuasi dan dibawa ke rumah duka di Penataran.

“Jenazah dievakuasi dari lokasi kejadian menuju jalan perkampungan menggunakan Backbone Polsek Garum. Setelah dilakukan pemeriksaan dan identifikasi oleh petugas kesehatan dan tim ident polres, kemudian dibawa ke rumah duka,” imbuh Putut.

Diberitakan sebelumnya, dua orang penambang tradisional yakni Nukholis (45) warga Desa Penataran Kecamatan Nglegok, dan Rohman (31) warga Dusun Bulu RT 3 RW 7 Desa Modangan Kecamatan Nglegok tertimbun saat menambang pasir di tebing sisi barat Aliran Kali Putih, Minggu (16/2/25).

Keduanya tertimbun saat sedang melakukan aktivitas penambangan pasir dan batu, dengan cara menyemprotkan air ke tebing, untuk memisahkan pasir batu dan tanah.

Cara ini banyak dilakukan penambang, meski berbahaya bagi keselamatan penambang.

Tercatat, sejak 2024 lalu telah terjadi dua kali longsor yang menewaskan penambang tradisional di lokasi yang sama.

Pos terkait